#49 - Bakso

270 28 14
                                    

"Bang lari bang ada meteor!" Pekik Bokot.

"Hah? Mana?!" Ujar kang Fajri, penjual bakso bora– bakso kaki lima.

"Mada kono sekai wa~" Kurtet nyaut pake nada Kimi no nawa.

"Anjir wibu!" Jawab Atsumu.

"Aowkwowkwok!"

Kang Fajri menggeleng-geleng lelah dengan kelakuan pembeli-pembeli langganannya. Kalo gak karena nyari cuan, mungkin Kang Fajri gak akan mau jualan terus ketemu mereka, takut jadi gila soalnya.

"Kang, bakso tiku– bakso biasanya dua ya, makan sini." Seorang pemuda datang dan memesan ke kang Fajri, yang ternyata itu adalah Inuoka dan temannya.

"Oke siap, tunggu ya."

Inuoka melihat sekeliling dan mendapati dua kursi kosong yang pas namun berada di meja para jamet.

Dengan terpaksa kakinya Ia jalankan untuk duduk disana bersama temannya.

"Widih, lu Inuoka dari nekoma kan?" Sahut Atsumu.

"Goblok bet, dia kan kouhai gua. Masa lu lupa?" Kurtet memukul bahu Atsumu pelan, capek banget soalnya si rambut kuning orangnya pikunan, waktu pembagian otak malah ngantri di wc umum karna kebelet buang hajat.

"Oh iya! Lu setim sama dia. Hehehe sorry lah, gua aja gatau lu ada disini juga." Ujar Atsumu sambil garuk-garuk kepala.

Sad kurtet ga dianggep.

"Omong-omong gimana kondisi tim yang sekarang No?" Tanya Kuroo kepada Inuoka.

"Ah, baik kok. Semuanya lancar dan bagus." Ujar Inuoka.

"Souka." Kuroo mendengus, lega. Soalnya udah lama dia gak ke gym karena abis pulang sekolah langsung balik buat  ngurusin bapaknya si Sebastian Moran yang kena penyakit HIV.

Keseringan ngew–

"Btw ini siapa?" Bokot bertanya. Tumben.

"Oh, ini temenku namanya Wisnu." Inuoka merangkulnya dan memperkenalkan Wisnu yang daritadi diam aja kayak orang tunawicara.

"Mirip jamet kuproy." Celetuk Atsumu.

"Hush, gaboleh gitu lu! First impression lo kok gitu sih? Meskipun bener." Kata Kurtet sambil nyeruput es teh anget nya.

Kurtet gak ngaca.

"Wisnu, tau kimi no nawa gak?" Burhan berkata sambil mainin garpu.

"Uh, ya?"

"Ituloh, yang your name."

Wisnu berpikir sejenak, mencari arti dari kata Your Name. Your artinya kamu, name artinya nama. Berarti, dia nanya nama kamu?

"My name is, Wisnu?" Jawab Wisnu seperti pertanyaan.

PFFFFFF

Es teh anget yang lagi diminum Kuroo langsung nyembur ke muka Atsumu pas dia denger jawaban Wisnu.

"SETAN!" Atsumu memekik saat mukanya basah karena semburan jigong Kuroo.

"BANGSAT HAHAHAH, BAYANGIN LU DITANYA, KIMI NO NAMAE WA? TRS DIJAWAB 'WISNU'. WKWKKW!" Kurtet terbahak-bahak pake nada hyena, Bokuto sama Inuoka yang ngerti maksudnya juga jadi ikutan tergelak.

Sedangkan Atsumu udah ngasah garpu, Siap-siap mau nusuk junior kurtet.

"Kimi no namae wa? Wisnu. Aowkwowkwok!" Bokot mengulangi dengan lebih singkat namun jelas. Dan itu membuat mereka tertawa terbahak, bahkan mbak kunti juga ikut ketawa.

"Hahahahha, diem bok sakit perut gua...!" Jawab kuroo sambil memegangi perutnya.

'Apaansih anjir gajelas, kan gua bukan wibu.' batin Wisnu, merasa aneh diledek seperti itu.

"Udah-udah, kalian urusai banget ya." Kang Fajri tiba-tiba menyahut, menghampiri Wisnu dan Inuoka dan menaruh mangkok bakso pesanan mereka di meja.

"Nih, bakso tik– bakso biasanya yak."

"Wih makasih kang!" Seru Inuoka, sedangkan Wisnu udah berkutik sama baksonya sendiri. Memberikan saus, kecap, sambel, dan toping lainnya.

"Yoi masama." Kang Fajri kembali ke gerobak sambil memberi acungan jempol pada Inuoka.

Bakso kang Fajri emang ngetop di komplek Haikyuu soalnya enak. Katanya pake jampi-jampi biar banyak yang beli. Tapi kang Fajri ngaku kalo dia jualan jujur tanpa tipu muslihat. Liat aja tampangnya, berpeluh sambil ngibas-ngibas topi buluknya karena kegerahan.

"Gini amat idup gua yak.. Kapan coba bisa jadi kayak Siska kol.." Gumam Kang Fajri.

Kuroo mendekati Kang Fajri, dia melihat Kuroo memberikannya selembar 50 ribu.

"Kang udah abis nih bertiga, berapa semuanya?"

"39 tet."

Duitnya 50, totalnya 39. Berarti 50-39 = 11 ribu.

"Waduh gak ada seribuan."

"Yah elah," Kurtet mengeluh, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kur, gua nambah kerupuk 1!" Tiba-tiba Bokuto menyahut, mulutnya sudah penuh dengan bunyi remahan kriuk kerupuk.

"Nah, yaudah tuh pas. Nih kembalinya ceban." Kang Fajri memberikan sepuluh ribuan kepada Kuroo.

[Ceban = 10.000]

"Okelah, yaudah makasih ya kang. Balik dulu." Pamit kurtet.

"Iya, ati2 lu betiga!" Balas kang Fajri.

Setelah trio Kuroo pergi, tinggalah Wisnu, Inuoka dan kang Fajri disana. Mereka pun melanjutkan kegiatan masing-masing sampai akhirnya Inuoka dan Wisnu selesai makan lalu kang Fajri lanjut keliling deh.

.

.

.

Jangan bilang2, kang Fajri punya walkie talkie:)

Btw your namenya terinspirasi dari sini, wkwkw

Btw your namenya terinspirasi dari sini, wkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haikyuu! Recehin AjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang