30. Remember

57 4 0
                                    

"YAN!" Panggil Deby dari belakang Rian. Sekarang Deby nebeng cowok itu untuk pergi ke sekolah karena motornya sedang di bengkel.

"HAH LO MANGGIL GUE?!" Jawab Rian tak kalah kencang dari helm full face nya

"GUE LAPER. BELI TOAST YUK."

"HAH BELI KECOA?" 

"LO NGOMONG APA? GOSAH TERIAK-TERIAK BISA GAK SIH."

"LO YANG TERIAK DULU TOLOL, malu-maluin aja."

"Gue bilang gue laper!"

"Lemper? Udah lewat tadi yang jualan lemper! Lo sih nggak ngomong dari tadi!"

"Gue nggak ngomong lemper, Budeg!" Deby menonyor kepala Rian.

"Anjir! Kalo kita kecelakaan gimana!?"

Deby tidak menjawab dan Rian fokus melajukan motornya ke sekolah. Akhirnya mereka sampai dengan sehat wal afiat, ketika berjalan dikoridor mereka bertemu Arga dan Kathrin.

"Pagi Arganjing!" sapa Rian sambil merangkul Arga.

"Pagi Tante!" Deby juga menyapa Kathrin.

"Pagi juga nyet!" jawab Kathrin

.

Entah Fery kesurupan apa sampai dia datang pagi sekali, hanya untuk melamun di jendela kelas. Teman-teman sekelasnya juga bingung kenapa Fery datang sangat pagi bahkan menjadi siswa pertama yang masuk kelas. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Fery diam seribu bahasa.

Fery dilema. Ia bukannya ingin menyakiti Bayu dengan menikahi pacarnya. Hanya saja ia sudah terkagum sama seperti Bayu saat pertama kali bertemu Lina. Lina tidak matre, walau tajir dia sangat sederhana, baik dan tidak murahan seperti mantan-mantannya. Karena tidak mau menyakiti perasaan Bayu, ia memendam rasa kagum itu sendiri. 

Ingat ketika insiden Afan menggebrak meja dan Lina meminta maaf ke teman-temannya karena Deby dan Kathrin mengganggu waktu istirahat mereka. Disitulah Fery sedikit menaruh hati ke Lina.

"Gue gila gara gara dia." kata Bayu masih dengan senyum mempesonanya.

"Ealah cewek tadi ,padahal mau gue gebet duluan." kata Fery

"Lo deket-deket dia ,gue bacok lo. Si Davina urus dulu noh. " ucap Bayu.

Fery menghela nafas frustasi.

"Lo ngapa bengong?" Tanya Bayu yang tiba-tiba disampingnya.

"Anjim! Kaget gue."

"Hati-hati kesambet, lo kenapa?" tanya Bayu lagi sambil meletakkan tasnya di bangku samping Fery.

"Nggak papa."

Kali ini Bayu yang dibuat bingung. Biasanya jika Bayu datang, dia akan..

"Ayang Bayu! Morning my Baby!"

"Bay! Gue pinjam PR Eko! Gc!!"

"Bay, kemarin gue maraton 'link' yang dikirim Arga. Lo mau? Atau lo mau ditemenin nonton juga?"

"Bay, gue lupa nggak ke atm ambil uang. Gue pinjam duit lo ya? Gue belum sarapan."

Dan segala kebacotan lainnya. Mata kebingungan Bayu tak lepas dari Fery.

"Nggak usah liatin gue. Nanti terpesona." kata Fery tanpa memalingkan wajahnya dari jendela.

Alah, sama aja ternyata. Batin Bayu. Tak lama kemudian, Arga datang bersama Rian. Setelah itu Afan.

.

Saat istirahat, Ellen izin kepada teman-temannya untuk pergi ke toilet. Sesampai di toilet, ia membasuh mukanya di wastafel. Dari tadi ia terus melamun, seakan tak percaya dengan jawaban Afan kemarin.

ELLENA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang