4. Menjauh

287 18 2
                                    

Ellen ini bukan salah kamu nak

Jaga diri kamu baik-baik El

Ini semua gara-gara Ellen!!

Tolong Ellen ..

Lo emang nggak dibutuhkan di sini El

Ellen terbangun dengan nafas ngos-ngosan ,keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya terutama bagian kepala.

Ellen tidak tau pasti apa penyebab dirinya selalu mengalami hal tersebut ketika bangun tidur, apa mungkin gara-gara mimpinya? Mimpi itu seperti potongan-potongan memori yang telah hilang. Ellen mengalami hal tersebut tidak hanya satu atau dua kali,tapi hampir tiap malam ia mengalaminya.

Ellen di buat bingung dengan mimpi itu, se akan-akan ada suatu masalah yang harus ia selesaikan di dunia ini. Pasalnya Ellen tidak pernah menceritakan masalahnya kepada siapa pun dan tidak pernah mendengar masalah apapun dari keluarganya.

Ellen langsung memegang kepalanya yang berat , ia melihat jam beker di atas nakas.
Jam 04:30, Ellen bangun terlalu pagi. Sambil bersandar dan memijat kening perlahan, ia juga merasakan sesuatu, rasa malas sekolah.

Anjing! gue males ketemu cecunguk itu lagi ,kenapa harus dia sih!, belum lagi Faris. Keluh Ellen dalam hati.

Tidak menunggu waktu lama, Ellen segera menyambar handuknya dan pergi ke kamar mandi , mungkin dengan keramas rasa pusingnya akan hilang.

Setelah beberapa menit, Ellen turun dengan seragam sekolahnya ,sedikit polesan make up , rambutnya yang panjang dan hitam legam ia biarkan terurai.

Ellen langsung menghampiri Bibi Nini yang sedang menyiapkan sarapan.

"Eh , Non Ellen , udah bangun? Cepet banget" ujar Bibi Nini sambil menata piring di meja makan.

"Udah dari tadi Bi. Bibi.. kan udah Ellen bilang , nggak usah pake embel-embel Non kalo manggil Ellen" kata Ellen sambil duduk di kursi dekat meja makan.

Ellen memang tidak pernah dingin ataupun judes ketika dekat dengan anak kecil dan orang tua terutama Bibi Nini ini, beliau sudah mengasuh Ellen dari kecil. Tapi mungkin untuk bersikap dingin kepada Ayah dan Ibunya ia akan pikir-pikir dulu, haruskah ia bersikap baik ketika ada orang tuanya walaupun mereka sudah meninggalkannya bertahun-tahun? Hampir 10 tahun?

"Hehe. Bibi mah takut kalo manggil Non Ellen nggak pake embel-embel Non ,takut dimarahi Nyonya. Kata Nyonya Bibi harus patuh sama Non Ellen" kata Bibi Nini sambil mengambilkan nasi untuk Ellen.

"Di biasakan dong Bi, kan nggak ada 'Nyonya' disini." kata Ellen ,malas mengakatakan 'Ibu Ellen'.

"Insya Allah Bibi usahakan Ellen." kata Bibi Nini memberikan sepiring nasi kepada Ellen dan diterima Ellen dengan sopan.

"Jadi gimana anak Bibi ? ,udah sehat ?" tanya Ellen sambil mengambil beberapa lauk yang ada di dekatnya.

"Allhamdulillah sehat." jawab Bibi Nini ,sambil beranjak dari meja makan ke tempat cuci piring.

"Bibi mau kemana ? Temenin Ellen makan dulu ya Bi " pinta Ellen .

"Eh Bibi kira nggak mau ,yaudah Bibi temenin ya"

***

Ellen datang ke sekolah terlalu pagi , sehingga hanya sedikit murid yang datang di SMA Nusantara.

Dengan santai berjalan menuju kelasnya. Tiba-tiba Ellen merasa dirinya ditarik lalu di hempaskan ke tembok dengan keras oleh seseorang.

Ellen pun merintih kesakitan lalu mendongak, melihat siapa yang menariknya tadi.

ELLENA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang