Ellen bangun dari pingsannya. Ia meringis karena kepalanya sangat pusing.
Ellen melirik ke samping Nayla juga masih pingsan, ia ingin bergerak menuju Nayla tapi Ellen baru sadar kalau tangan dan kakinya diikat oleh rantai. Berbeda dengan Nayla yang hanya seutas tali.
"A-apa ini?" Tanya Ellen melihat kaki dan tangannya mulai banyak yang tergores karena rantai tersebut.
"Kau sudah bangun princess?" Tanya seorang wanita bertopeng seperti perampok menghampiri Ellen. Ellen tahu kalau dia wanita dari postur tubuh dan rambutnya.
"Siapa kau?" Tanya Ellen berusaha untuk kuat
"Dengar gadis kecil." Jawab wanita itu sambil jongkok di depan Ellen dan mencengkram dagu Ellen "aku bukan orang terdekatmu atau orang yang mengharapkanmu. Aku hanya mengharapkan uang dari pria yang menyuruhku menculikmu"
"Pria? Siapa?" Tanya Ellen
"Sepertinya kau mulai berani" kata wanita itu bangkit dari jongkoknya lalu mengambil tongkat besi di pojok ruangan "sepertinya aku harus menidurkanmu lagi" lanjutnya sambil memainkan tongkat besi itu.
"Dasar psikopat!" Teriak Ellen
Tang!
Tongkat besi itu mengenai pelipis Ellen. Darah segar terus mengalir keluar.
"A-apa yang kau.." lagi lagi Ellen merasa pusing dan kepalanya benar-benar sakit.
"Mobil yang akan mengangkutmu tiba." Ujar wanita itu sambil membuka jendela.
BRAK!
Pintu di dobrak oleh seseorang.
"ELLEN!" Panggil Afan
"A- Afan.."
"Itu orangnya!" kata Rian. Belum sempat para cowok mengejar wanita itu. Wanita itu sudah loncat dari jendela dan berlari ke mobil yang disana. Mobil si wanita melesat jauh dari gudang.
"Kita harus mengejarnya!" Perintah Arga
"Tidak usah, biarkan. Dia sudah terlalu jauh" kata Bayu
"Ellen, lo nggak papa?" Tanya Deby khawatir
"T-te-teman-teman...Na-Nayla..dia.." belum sempat Ellen selesai bicara. Kegelapan telah menyertainya
****
E
llen ini bukan salah kamu nak
Jaga diri kamu baik-baik El
Ini semua gara-gara Ellen
Tolong Ellen ..
Lo emang nggak dibutuhkan di sini El
Kak. Main yuk!
Ellen awas!!
Lagi-lagi Ellen bangun dengan nafas ngos-ngosan. Ia memegang kepalanya pening. Lalu melihat sekeliling
Ini bukan kamar gue batin Ellen. Melihat kamar yang di chat putih dengan perabotan kayu yang tertata rapi juga kasur king size yang ia tempati.
Ellen melihat tangan dan kakinya sudah di perban rapi. Lalu memegang kepalanya yang telah di perban.
Ellen ingin turun dari kasur tapi tiba-tiba kepalanya terasa sakit sekali hingga Ellen ingin memukul kepalanya sendiri.
"Tidurlah lo masih belum sembuh" ujar seseorang keluar dari kamar mandi.
Ellen menengok untuk melihat siapa yang berbicara. Itu Afan yang keluar dari bilik kamar mandi dengan rambut basah dan handuk di lehernya juga celana pendek yang ia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLENA [Tamat]
Teen FictionEllena Karenia. Begitulah namanya. Gadis yang tak mengenal tentang cinta, dicintai dan mencintai. Hingga dia bertemu lelaki yang memiliki sifat sama dengannya, yaitu sifat dingin. Afan yang biasa dipuja banyak cewek, tiba-tiba mengklaim Ellen sebaga...