5. Beruang es

260 22 1
                                    

"Assalamualaikum" kata Ellen sambil membuka pintu rumahnya. Tidak ada siapa-siapa.

Bibi Nini pasti pulang , kenapa nggak tinggal sini aja sih. pikir Ellen, oh ya Bi Nini punya keluarga juga ,hhmm keluarga ya..

Ellen berjalan gontai menaiki tangga kearah kamarnya, melemparkan tas ke dekat meja belajar dan terakhir menjatuhkan dirinya ke ranjang.

Terlalu awal buat gue tidur, keliling rumah bentar ah!

Dan benar, sesudah mandi ia mengelingi rumah besarnya ini. Ingat ini bukan mansion hanya 'rumah besar'.

Seperti ini

Ellen berkeliling mulai dari taman belakang, taman depan, kolam renang, ruang musik, ruang lukis, kantor Ayahnya Ellen, perpustakaan kecil pribadi Ellen, dapur, ruang makan, balkon dan beberapa kamar tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ellen berkeliling mulai dari taman belakang, taman depan, kolam renang, ruang musik, ruang lukis, kantor Ayahnya Ellen, perpustakaan kecil pribadi Ellen, dapur, ruang makan, balkon dan beberapa kamar tamu.

Ellen kepo dengan isi gudang, ia tidak pernah ke gudang, karena tidak ada yang pernah ia ambil atau letakkan di gudang. Walau sekarang sudah malam, Ellen tetap memberanikan diri untuk masuk gudang.

Kriieett..

Suara kecil yang timbul dari gesekan pintu berkarat dan lantai. Ellen pun menekan saklar lampu yang ada di belakang pintu dan untung saja lampu masih bisa menyala.

Banyak barang barang yang sudah lama dan rapuh disini termasuk lukisan-lukisan Ibunya Ellen dulu.

Ada sebuah lemari kecil yang menyita perhatian Ellen, cat nya masih coklat cantik, tidak terkelupas sama sekali, terdapat ukiran yang memberi kesan elegan dan kayunya masih bagus -tidak dimakan rayap- tapi tetap berdebu

Lemari apa ini? Tanya Ellen dalam hati, tanpa pikir panjang Ellen langsung membuka lemari itu, banyak debu yang keluar membuatnya batuk.

Di dalam lemari banyak mainan-mainan bocah laki laki pada umumnya seperti mobil-mobilan, robot, dinosaurus, hewan dan sebagainya.

Apa gue mainin dulu? Gue kan anak tunggal dab gue cewek. Ah.. mungkin punya sepupu gue, tunggu. Apa gue punya sepupu? Eh Ayah dan Ibu anak tunggal bukan sih ? Issh gue lupa banget.

Tiba tiba Ellen dibuat kalangkabut dengan seluruh pertanyaan yang memenuhi otaknya membuat ia semakin pusing.

Ellen memutuskan untuk kembali ke kamar dan tidur, tetapi buku ungu di samping mainan mobil truk menarik perhatiannya. Lalu Ellen segera mengambil buku tersebut. Buku itu memiliki motif yang sangat menarik dan cantik. Sayang, buku itu berdebu sekali. Terlihat tulisan latin di tengah buku tersebut.

Eliya Diary Ellen membaca judul buku itu. Eliya adalah nama ibu Ellen, pemilik buku tersebut

Ellen berusaha membuka buku diary tersebut tapi ternyata di segel dengan gembok kecil itu.

Dimana kuncinya? Ellenpun mencari di sela sela mainan tersebut tetapi nihil, tidak ada sama sekali.

Ellen menghela napas. Ellen ingin sekali mencari di lemari lainnya yang ada di gudang. Tapi apa daya, cahaya lampu mulai minim. Andai Ellen menemukan buku itu pagi hari mungkin ia sudah mengobrak-abrik semua isi gudang.

ELLENA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang