18. Sparing

114 6 0
                                    

Afan melihat adegan itu hanya diam, sambil menatap Faris nyalang dengan mata elangnya.

"Sabar sabarr, orang sabar disayang aku. Nggak mau disayang aku?" tanya Fery ngelatur sambil memijat otot bisep Afan.

Bayu memijat pundak Afan biar tenang, Rian memijat kakinya agar selonjor dengan santai dan Arga, dia ngipasin Afan dengan daun yang gugur disekeliling mereka.

"Nggak kerasa goblok" ujar Fery pada Arga

"Kerasalah, kalau pake hati" jawab Rega

Afan mulai geram lalu bangkit secara kasar membuat keempat temannya terjengkang jatuh dan kaget.

"Woy mau kemana!?" teriak Rian

"Ck. Sukanya nggak diskusi dulu" sahut Bayu

Afan berjalan dengan tangan mengepal menuju Faris. Ia mulai geram sejak pertengkarannya dengan Faris, tempo hari. Dan sekarang, adek kelas itu membangunkan beruang kutub dari 'hibernasi'nya, lagi

"Oh lo?" tanya Faris seadanya kepada kakak kelas itu "Kenapa ya? Kayaknya kita nggak ada urusan lagi"

"Gue tantang lo main basket" jawab Afan dingin sambil menatap sengit

Kursi penonton seakan sesak dan banyak siswa berdiri atau lesehan karena banyaknya fans Faris dan Afan yang menonton.

Ellen dan kawan-kawannya hanya menonton percakapan sengit mereka dengan seksama.

'Ngapain sih Afan'

"Atas dasar apa lo mau tanding sama gue?" tanya Faris yang memang dari awal membenci Afan

"Gue mau taruhan juga sama lo" jawab Afan to the point

Faris tertawa renyah, sambil berkata "Gue tebak, taruhan ini tentang Ellen?"

"Iya. Kalo gue menang, lo nggak boleh deketin Ellen lagi"

"Seminggu?"

"Selamanya"

Suasana lapangan basket menjadi mencengkam, semua diam menyaksikan percakapan sengit kedua cowok itu tentang Ellen.

Faris kaget dengan peryataan Afan tersebut. 'Selamanya?! Gilak!'

"Maksud lo selamanya apa hah!? Lo siapanya!?" tanya Faris dengan mencengkram kera Afan

"Kenapa? Lo takut?" tanya Afan balik "Gue pacarnya, lo ingat di kantin waktu itu"

"Tolol! Ellen nolak goblok!"

"Oh ya? Kalo gitu, gue bakal miliki dia secepatnya" ujar Afan menyalakan api permusuhan

"Jangan harap" balas Faris

"Gini sopan santun lo sama kakak kelas?" tanya Afan, mau nggak mau Faris melepas cengkramannya kasar.

"Oke, siapa takut. Kalo lo kalah, lo harus juga harus jauhi Ellen. Se.la.ma.nya" jawab Faris penuh penekanan

"Nggak masalah" kata Afan lalu menjentikkan jarinya seperti memanggil pelayan, seketika keempat temannya mendatangi Afan. "Gue harap lo bisa main seportif"

"Jangan ngeremehin gue" ujar Rian

Arga melangkah menghampiri Afan "lo kok nggak ngomong kita dulu sih?"

"Udahlah Afan emang gitu" jawab Bayu

"Ck. Songong"

Kathrin tertawa keras melihat Arga ketar-ketir sendiri karena nggak bisa main basket.

Salah satu teman Faris menjadi wasit disana. Ia meniup peluit dan melemparkan bola, dengan gesit Faris menangkap bola tersebut.

Sorak sorai ramai di kursi penonton hampir seluruh sekolah melihat pertandingan basket cowok-cowok tampan tersebut. Geng Afan adalah sekelompok yang paling terkenal di seantero sekolah, tak heran jika 90% orang yang menonton adalah cewek.

ELLENA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang