1. Bolos

386 19 14
                                    

Pada suatu pagi yang cerah, Kelas XI MIPA 2 sedang melaksanakan pelajaran Matematika yang di isi oleh Ibu guru Rini.

Deby sedang celingak celinguk sambil sesekali menguap mendengarkan Bu Rini menjelaskan ribuan angka di papan tulis ,iya mendengarkan tapi tidak masuk ke otak. Ia melihat Kathrin di sebelahnya , gadis itu sedang memakai earphone sambil bermain superstar BTS sesekali mulutnya mengikuti alunan musik.

Kalau si Kath mah gak belajar tetep pinter. Mau dia bolos seharian gue yakin ujian dia ranking 1 paralel lagi batin Deby

Lalu ia melihat ke belakang Nayla sedang tidur. Sedangkan dibelakang Deby, Lina sedang menggambar.

Lina ngegambar aja dibiarin, coba kalo gue.

Di lihatnya di bangku paling pojok. Ellen sedang menghadap ke jendela, melamun.

Kebiasaan, kesambet setan kapok lo Len. batin Deby

"Deby! Ngapain kamu nengak nengok! hadap depan! ,kapan kamu mau dapat nilai bagus kalau kayak gini terus !!" teguran dari Bu Rini berhasil membuat ke empat sahabat Deby menghentikan aktivitasnya.

"Sesuai kehendak Allah bu , udah takdir." jawab Deby

"Nah jawab terus kamu kalau di omongin!! ,nggak ada sopan santunnya sama guru !!" kata Bu Rini sambil kakinya mencak-mencak di lantai "loh malah diem ,jawab dong !! kamu kalau ngomong 'ya takdir bu ,takdir bu ' gitu terus kapan cerdas nya kalau gitu !!. Ayo jawab kalo ibu ngomong di tanggepin !!" lanjut Bu Rini.

Obatnya tadi nggak diminum kali ,kok gue jadi stres sendiri ngadepinya. Bisa-bisa gue kena mental breakdance. batin Deby

"Sekarang kamu keluar !!,nggak usah ikut pelajaran saya ,sudah dari tadi saya liat kamu nggak bisa diem di bangku ,risih saya lihatnya" suruh Bu Rini

"Dengan senang hati bu "jawab Deby sambil nyengir ke empat sahabatnya yang sedang melongo melihat Deby keluar kelas dengan santainya

Oke gue harus bisa batin Kathrin yang mulai frustasi

"Bu-" kata Kathrin
"Bu Rini saya izin ke kamar mandi ya" Kathrin belum melancarnya aksinya sudah di embat oleh Lina dengan kata-kata super santunnya.

Bangke lo Linaa teriak Kathrin dalam hati sambil melayangkan tatapan membunuh pada Lina.

"Oh iya boleh Lina , sebaiknya kamu juga ajak Ellen. wajah nya seperti menahan sesuatu yang harus dikeluarkan tuh." jawab Bu Rini di ikuti tawa beberapa murid. Bagi Ellen seperti ada lampu hijau untuk keluar dari dunia penuh angka ini tapi ia merasa tersinggung dengan kalimat terakhir yang dilontarkan Bu Rini, segitu buruk kah wajah datar Ellen bagi gurunya itu.

"Ayo Len ,nanti lo pup disini nggak lucu." ajak Lina dengan kata menohok di hati Ellen walau tidak keras dan Ellen memilih untuk mengabaikannya lalu memilih berjalan ke luar kelas sambil sesekali melirik Kathrin dan Nayla yang memasang wajah puppy eyes nya.

Lalu Kathrin melirik Nayla ,Nayla juga menatap mata Kathrin kedua nya mulai berbicara dalam batin dan pikiran.

"Bu-" kata Kathrin
"Apa lagi Kathrin ,kamu mau izin sakit kepala lagi ,izin ke kamar mandi karena panggilan alam yang tidak bisa di duga atau mau ngambil otak kamu yang masuk ke penggorengan Mbok Martini gitu ?,nggak usah banyak alasan! sekarang duduk dan perhatikan !!"
Lagi lagi Kathrin belum menyelesaikan kalimatnya sudah di potong Bu Rini, Kathrin melirik ke Nayla di bangku samping bagian belakang dengan kecewa .

"Hanya lo harapan gue Nay , Bu Rini udah nggak percaya sama gue" bisik Kathrin

"Terus Nayla harus apa ?" Tanya Naila

ELLENA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang