23

19.4K 1.7K 420
                                    

Happy reading all❣️

Haii author balik lagi dengan new chapter, dah sana buruan di baca jangan lupa komen vote juga ya makasii semua

•••••

Rain memutuskan untuk bekerja di kantor kakaknya menggantikan sekretaris Vanya. Selama bekerja si kembar ia titip kan pada Via.

Pagi ini Rain sudah siap untuk berangkat ke kantor, sebelum bekerja Rain mengantarkan kedua anaknya ke rumah orang tuanya.

"Ayah udah berangkat ke Bali bun?" tanya Rain.

"Waalaikumsalam" ucap Via.

"Eh assalamualaikum ibunda ratu Via pake V" ucap Rain.

"Waalaikumsalam, iya ayah udah berangkat"

"Bunda titip Shaka sama Shelin ya" ucap Rain.

"Kamu titip sampai besok-besoknya juga gapapa" ucap Via.

"Jan ngadi-ngadi bun, nanti Rain ga ada temen" keduanya terkekeh.

"Shaka Shelin, mama kerja dulu ya" Rain mengecup pipi anak-anaknya.

"Rain pamit ya bun, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, cari duit yang banyak!" ucap Via.

"Semoga kamu bisa bahagia lagi ya nak" gumam Via sembari menatap putrinya yang semakin menjauh.

----

Rain sudah memasuki area kantor Vanya, sesudah memarkirkan mobilnya Rain segera menuju ruangannya.

Akhir-akhir ini Rain mulai sibuk karena ada proyek besar yang harus dipersiapkannya.

"Selamat pagi bu Vanya" sapa Rain ketika Vanya sampai dikantor.

"Pagi Rain, gimana berkas tempo hari sudah kamu cek?" Rain menganggukan kepalanya dan menyerahkan beberapa berkas kepada Vanya.

"Oke kerja bagus"

Rain masih disibukkan dengan beberapa berkas yang harus ia selesaikan hari ini. Selain itu, ia juga harus mengatur jadwal Vanya yang terbilang sangat padat.

"Permisi, saya mau bertemu dengan Vanya mbak" ucap seorang pria.

"Apakah bapak sudah ada janji sebelumnya? jika sudah atas nama siapa?" ucap Rain tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas yang ada di hadapannya.

"Atas nama Arga mbak, kalo ga ada nama Arga berarti guguk mbak biasanya dia manggil saya gitu"

deg

Rain mendongakan kepalanya, betapa terkejutnya Rain melihat Arga, begitu juga dengan Arga yang terkejut melihat kehadiran Rain.

Setelah pemakaman Al, keduanya memang tak pernah bertemu lagi. Bisa kita dibilang 'menjaga jarak' keduanya berusaha menetralkan wajah terkejutnya. Sempat terdiam sebentar lalu Arga membuka suara

"Rain, lo ngapain disini?"

"Saya?" ucap Rain menunjuk dirinya.

"Bukan mbak-mbak yang jualan daster" ucap Arga asal.

"Oh kirain saya" Rain kembali fokus pada pekerjaanya.

"Woi gue mau ketemu Vanya!" kesal Arga karena diabaikan oleh Rain.

"Saya Rain bukan Vanya" acuh Rain.

"Gila lo ya semenjak ditinggal adik gue" ucap Arga.

deg

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang