37

17.2K 1.3K 101
                                    

Happy reading all❣️

Haii haii chapter baru lagi nih dah sana buruan di baca jangan lupa komen vote juga ya makasii semua

•••••

Kondisi Al sudah membaik, ia memutuskan untuk kembali ke kantor. Hari ini Al juga ada rapat dengan perusahaan Rain yang membuatnya lebih semangat.

"Kamu udah nyampe aja mas" ucap Rain.

"Iya kan mau ketemu istri" ucap Al menggoda Rain.

"Calon mas"

"Iya calon istri aku" jangan ditanya kondisi pipi Rain sudah pasti seperti kepiting rebus.

"Ada yang malu malu nih"

"Ih udah mas" Al terkekeh melihat ekspresi Rain.

"Yaudah yuk sayang"

"Kemana?" tanya Rain.

"Ke KUA, ke ruang rapat sayang kan kita ada rapat"

"Atau kamu mau aku nikahin sekarang juga?" karena sudah terlalu malu Rain meninggalkan Al.

Rapat berjalan dengan lancar, kerja sama antara kedua perusahaan juga sudah mulai berjalan.

"Mas sebentar lagi Shaka Shelin udah mau dua tahun ya" ucap Rain.

"Iya, nanti kita rayain ya" Rain mengangguk setuju dengan Al.

"Oh iya mas, ayah bunda udah nyampe tadi malam. Katanya Zayn sama Elric juga kesini ya?"

"Iya sayang, mereka mau cari pacar katanya"

"Zayn kayanya belum move on dari Safira deh mas"

"Hmm mereka pisah juga karena Safira dijodohin"

"Lah iya mas? kok aku ga tau ya?" Al mengedikan bahunya tak tau.

----

Sepulang dari kantor Arga dan Vanya memutuskan untuk bertemu, pasalnya tinggal mereka yang belum berangkat ke New York untuk lamaran resmi Al dan Rain.

"Ar kamu gapapa kalo Al sama Rain duluan nikah?" tanya Vanya tiba-tiba.

"Gapapa sayang, lagian kita masih sibuk sama urusan perusahaan. Semoga aja cepet kelar supaya bisa main kuda-kudaan ya ga?" Arga tersenyum jahil ke arah Vanya.

"Ih kamu mah pikirannya gitu" ucap Vanya menahan malu.

"Gitu gimana" Arga menaik-turunkan alisnya.

"Tau ah" kesal Vanya.

"Oh iya kita berangkat lusa ya" ucap Arga.

"Hmm" singkat Vanya.

"Kamu ngambek, kita main kuda-kudaan sekarang"

"Engga kok aku ga ngambek" ucap Vanya cepat.

----

Dira menuntut janji Al untuk membelikannya tas gucci. Mau tak mau Al harus menemani Dira untuk membeli jajanannya itu.

"Mas ga mau lama-lama ya" peringat Al.

"Udah ayo mas" Dira menarik tangan Al.

Sesampainya di tujuan, Dira memilih beberapa barang sedangkan Al menunggu adiknya yang tak kunjung selesai.

"Udah?" Dira menganggukan kepalanya.

"Dira kenapa sebanyak ini?" ucap Al.

"Sekali-kali loh mas" ucap Dira tanpa rasa bersalah.

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang