26

18.8K 1.8K 310
                                    

Happy reading all❣️

Author balik lagi dengan chapter baru dah sana buruan di baca jangan lupa komen vote juga ya makasii semua

•••••

Rain terpaku ketika seorang perempuan memanggil pria dihadapannya dengan sebutan mas. Apakah Al sudah memiliki penggantinya?

"Kamu udah selesai?"

"Udah mas" ucap perempuan itu.

"Mereka siapa mas?" 

"Oh iya, pertanyaan saya tadi belum dijawab"

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Rain masih bungkam mendengar penuturan pria di hadapannya.

"Maaf sebelumnya ingatan saya tidak begitu baik" ucap pria dihadapan Rain.

Aku nunggu kamu, tapi kelihatannya kamu udah bahagia sama perempuan lain, batin Rain.

"Maaf sepertinya saya salah orang, permisi" Rain berlalu dari hadapan pria itu.

Disatu sisi Rain bahagia karena menemukan Al, disisi lain tampaknya Al sudah bahagia dengan perempuan lain bahkan tak mengingatnya.

----

Selama perjalanan pulang, pikiran pria itu tertuju pada perempuan yang tak sengaja menabraknya.

"Mas kamu kenapa?" 

"Gapapa cuma kecapekan aja"

Siapa perempuan tadi?, batin pria itu.

"Kita sudah sampai tuan" ucap supir.

Pria itu memasuki rumahnya yang terbilang cukup mewah, bagaimana tidak ia adalah seorang pengusaha yang cukup terkenal di New York.

"Gimana Al? apa masih sering pusing? ucap pria paruh baya.

"Udah mendingan om" ucap Al.

Benar dia adalah Altair. Singkatnya begini ketika akan berangkat ke New York, Al ketinggalan pesawat sehingga ia harus memesan ulang tiket untuk keberangkatannya.

Beberapa bulan menjalani pengobatan, Ferdi menyusul Al ke New York. Selama di New York Al tinggal dengan sepupunya yang tak lain adalah anak Ferdi.

Ferdi memiliki dua orang anak dan keduanya menetap di New York untuk studi. Mereka adalah Daniel dan Dira.

Selama pengobatan Al menjalaninya dengan baik, namun ia kehilangan sebagian besar ingatannya.

"Yaudah kamu istirahat Al" ucap Ferdi.

"Dira kamu juga" ucap Ferdi pada putrinya.

Benar yang pergi dengan Al ke restoran tadi adalah Dira yang tak lain adalah adik sepupunya. Sebenarnya Al hanya menjemput Dira yang tadinya berkumpul dengan teman-temannya.

----

Rain tertidur karena tubuhnya terasa sangat lelah, pakaiannya pun tak sempat ia ganti karena lelah. Pikirannya pun masih tertuju pada laki-laki tadi yang ia yakini adalah Al.

Hari ini Shelin bangun lebih dulu dari Shaka dan Rain. Ia merangkak ke arah mamanya.

"Ma" Shelin membangunkan Rain.

"Wah anak mama udah bangun" ucap Rain dengan suara serak.

Setelah nyawanya terkumpul, ia membangunkan Shaka.

"Shaka bangun nak" ucap Rain membangunkan putranya.

Karena ini adalah akhir pekan, Rain berencana membawa anak-anaknya ke taman. 

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang