10

25.8K 1.8K 179
                                    

Happy reading all❣️

Maap baru update sekarang, author banyak tugas hehe. Makasi yang udah nungguin ❤️

•••••

"Shit, kali ini gue gagal" kesal Nadine.

Dilain sisi, Rain menatap kosong ke arah jendela, ia sangat takut kehilangan bayinya. Jika bukan karena Arga mungkin bayinya sudah tak ada. 

ceklek

"Rain makan dulu ya" Rain menggelengkan kepalanya.

"Al dimana?" 

"Dia ga bisa dihubungi Rain" ucap Arga.

Rain kembali bungkam, ia mengabaikan Arga yang berada di sampingnya. Pikirannya kini tertuju pada suaminya, dimana keberadaan Al, apa dia sudah makan atau belum.

drrtt drrt

"Kenapa ga diangkat?" tanya Rain.

"Aku angkat telepon bentar ya" 

"Rain, aku harus ke kantor sekarang" Rain hanya menganggukan kepalanya.

"Kamu jangan lupa makan ya" Arga mengacak rambut Rain.

"Makasi Ga" ucap Rain.

----

Al kini berada di dalam apartemen, ia sebenarnya sudah tau Rain dirawat di rumah sakit. Tapi sampai saat ini ia belum pergi melihat keadaan istrinya itu. 

Rain memutuskan untuk menghubungi Al. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya diangkat.

"Hallo Al"

"Hmm"

"Al, kamu udah makan?"

"Udah"

"Ehm kamu ga kesini?"

"Nanti kalo gue ada waktu"

"Jangan lupa makan ya Al, aku disini udah mendingan kok"

"Iya"

tut

----

Nadine tak henti-hentinya menyusun rencana untuk menghancurkan Rain. Kini ia sedang memerintahkan rencana barunya pada anak buahnya. Apa yang diinginkan Nadine? simple kematian anak yang dikandung Rain.

"Sekarang kerjakan tugas kalian" ucap Nadine.

"Baik bu" 

"Kali ini anak sialan itu bakal mati" Nadine tersenyum smirk.

Arga kini tengah sibuk dengan berkas di kantornya, Namun pikirannya hanya tertuju pada kekasih masa lalunya yaitu Rain. Disisi lain seseorang tengah memperhatikan Rain di ruang inapnya. beberapa menit setelahnya masuk tiga orang menggunakan pakaian perawat ke dalam ruang inap Rain.

"Permisi, kami ingin memberi  vitamin untuk ibu Rayina"

"Baik, terimakasih" Rain tersenyum dan menerima obat itu.

"Silahkan di minum" 

"Nanti akan saya minum" ucap Rain.

Rain terus dipaksa untuk meminum obat itu, jika tidak bisa dengan cara baik-baik maka sesuai dengan perintah Nadine, mereka harus melakukan dengan cara paksaan.

"K-kalian siapa?" ucap Rain dengan suara bergetar.

brak

Tubuh Rain sudah melemah, yang terlihat olehnya hanya seseorang berpakaian serba hitam yang sedang menghajar perawat itu habis-habisan, tak berapa lama kemudian Rain kehilangan kesadarannya.

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang