18

21K 1.6K 202
                                    

Happy reading all❣️

Haii author balik lagi nih, updatenya sedikit lebih cepat dari pengumuman tadi karena author udah kelar ujian

makasii bangett buat kalian semua yang udah support cerita ini baik itu yang dateng dari tiktok, rekomendasi temennya, dll author berterimakasih untuk itu

so ya udah buat tim pembaca on going silahkan dibaca ada chapter ini ya gaiss, and buat tim yang nunggu end dulu selamat menunggu

•••••

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Al sudah diizinkan untuk pulang. Namun ia harus kembali ke rumah sakit untuk melakukan konsultasi beberapa kali sebelum terbang ke New York.

"Al makan dulu yuk bunda udah masak" ucap Ara.

Kini keduanya berjalan menuju ruang makan, disana sudah ada Lukman dengan Zayn.

"Kita mulai makan malamnya ya" ucap Lukman dibalas anggukan oleh semuanya.

Keadaan menjadi hening yang terdengar hanyalah suara garpu dan sendok yang beradu.

"Al kamu kerja di tempat ayah aja ya?" tawar Lukman.

"Al mau daftar di satu perusahaan lagi yah"

"Ehm baiklah tapi kalo kamu mau, ayah butuh pimpinan di salah satu cafe yang baru ayah bangun"

"Al mending lo kerja di cafe ini aja" usul Zayn.

"Nak jangan segan gini dong, kamu kan anak bunda sama ayah juga" ucap Ara kala melihat wajah Al yang merasa canggung.

"Oke yah, Al mau"

"Nah gitu dong" serempak Ara, Lukman, dan Zayn.

----

Kini keempatnya sudah berada di cafe untuk melihat bagaimana keadaan tempat ini. Al takjub dengan desain dari tempatnya akan bekerja.

"Nah Al disini ruangan kamu" ucap Lukman.

"Oke yah" Al berkeliling melihat ruang kerjanya yang terbilang cukup besar.

"Al ayah mau ngomong sesuatu" Al menoleh ke arah Lukman.

"Setelah kamu kembali dari New York, kamu masih bisa bekerja disini ya nak"

"Makasih yah, Al bakal berusaha meningkatkan profit dan mengembangkan cafe ini" ucap Al antusias.

"Ayah yakin kamu bakal jadi orang sukses" Lukman tersenyum lalu menepuk bahu Al.

Setelah dari cafe, Al menuju ke rumah sakit milik Ferdi untuk melakukan serangkaian pemeriksaan. Pasalnya Al kini bertekad untuk sembuh dari penyakitnya kembali kepada Rain suatu saat nanti.

"Oke Al, om rasa kita perlu dua kali pemeriksaan lagi sebelum berangkat ke New York"

"Makasi om" ucap Al.

"Nah begitu dong semangat, ingat obatnya diminum bukan dibuang ya" ucap Ferdi menenkankan pada kata diminum.

"Siap om, kalo gitu Al pamit ya" Al beranjak dari ruang kerja Ferdi untuk kembali ke cafe pasalnya sekarang ia sudah bekerja.

bruk

"Maaf maaf" ucap Al.

"Saya minta maaf mas-" ucapan perempuan itu terhenti kala melihat wajah Al.

"Loh Al" kaget Vanya.

"Vanya" gugup Al.

"Kamu ngapain disini?" tanya Vanya.

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang