Ekstra Part

21K 1.5K 295
                                    

Happy reading all❣️

Haii haii maaf baru update lagi, btw ini satu-satunya ekstra part ya dah sana buruan di baca jangan lupa komen vote juga ya makasii semua

•••••

Ferdi dan Gino bersama tim medis lainnya berlari ke arah sepasang suami istri itu. Gino langsung memeriksa denyut nadi Al.

"Denyut nadinya masih ada" ucap Gino.

Para tim medis membawa Al ke dalam rumah sakit untuk di tangani.  Keluarga Al dan Rain masih menunggu Ferdi dan Gino. 

Semuanya tertegun ketika mendengat mesin EKG (pendeteksi detak jantung) berbunyi bersamaan dengan itu pintu ruangan itu terbuka.

"Gimana kak?" tanya Ika dibalas gelengan oleh Ferdi.

"Ga mungkin!" ucap Ika histeris, Keenan melihat itu memeluk istrinya untuk menenangkannya.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain" ucap Gino.

"Mama Chaka mau liat papa" ucap Shaka.

Ferdi dan Gino mengizinkan Rain untuk membawa kedua anaknya melihat Al untuk yang terakhir kalinya.

Rain masih memandang Al dengan wajahnya yang pucat dan matanya sudah tertutup rapat.

Shaka dan Shelin memandangi wajah Al sendu. Shelin sudah menangis dan meminta Al untuk bangun tapi papanya itu tak lagi membuka mata.

"Papa pelgi ya?" ucap Shaka.

"Chaka janji jagain mama sama Chelin, api papa bangun ya?" ucap Shaka namun tak ada lagi jawaban dari Al.

Shaka mendekati Shelin dan memeluk adiknya erat berusaha menenangkan Shelin yang menangis.

"Chelin udah angan nangis ya? anti ndak cantik lagi loh" perlahan tangis Shelin mereda.

"Kalo kamu nangis nanti papa sedih" ucap Shaka dan Shelin mengangguk paham.

Keduanya kembali berpelukan dan pandangan itu tak terlepas dari Rain. Shaka dan Shelin di bawa Vanya dan Arga keluar dari ruangan itu menyisakan Rain seorang.

"Mas kamu bener-bener ninggalin aku ya?" Rain bergerak memeluk Al untuk yang terakhir kalinya.

"Makasi buat semuanya mas, aku sayang banget sama kamu" Rain mengurai pelukannya.

"Selamat jalan Al ganteng, tunggu aku disana ya" Rain mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya.

Setelahnya Rain harus beranjak dari ruangan itu, pasalnya Al harus segera dipindahkan.

----

Di kediaman Pratama sudah ramai, semua orang hadir dengan pakaian berwarna hitam. 

Dira yang sedari kemarin hanya diam memandangi jenazah kakak sepupunya itu. Sebelum operasi ia dititipkan surat oleh Al.

Berat bagi Dira untuk menyerahkan sesuatu yang sudah dititipkan Al padanya.

"Mas ninggalin Dira ya?" monolog Dira.

"Dira gagal ya? Dira ga becus jagain mas Al" 

"Mas pernah janji hadir di wisuda aku loh, tapi apa? mas pergi ninggalin Dira"

"Nanti siapa yang jemput Dira kuliah? siapa yang lindungin Dira dari orang jahat?" Dira mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya.

Daniel yang ada disamping adiknya langsung memeluk Dira. Tangis Dira pecah dalam pelukan Daniel.

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang