24

18.3K 1.7K 173
                                    

Happy reading all❣️

Haii author balik lagi dengan new chapter, dah sana buruan di baca jangan lupa komen vote juga ya makasii semua

•••••

Rain terus memikirkan permintaan Vanya untuk pergi ke New York. Ada perasaan ragu untuk pindah ke negara itu, selain jauh dari orang tuanya Rain juga tidak bisa mengunjungi peristirahatan terakhir Al ketika ia merindukan mantan suaminya itu.

"Nak kamu kenapa?" ucap Via.

"Rain ragu buat pindah ke New York bun" Via tersenyum ke arah putri bungsunya itu.

"Rain, mungkin ini takdir kamu supaya bisa menghapus duka itu" Via mengelus puncak kepala putrinya.

"Tapi bun, Rain bakal jauh dari Al dan ga bisa lihat Al setiap hari" Rain menundukkan kepalanya.

"Kamu masih bisa berdoa buat Al nak" ucap Via.

"Bunda ga maksain kamu buat pindah, kalo kamu ga mau berarti Vanya yang akan kesana"

"Ga bun, Rain mau kok cuma ragu aja" 

"Yasudah kamu istirahat aja" Rain menganggukan kepalanya.

----

Hari ini Rey sudah menyelesaikan pekerjaannya di Bali. Kebetulan hari ini adalah akhir pekan otomatis Vanya dan Rain juga libur. 

Via mengadakan acara keluarga kecil-kecilan karena mereka berempat sudah jarang berkumpul.

"Pagi semuanya" ucap Rey.

"Pagi yah" jawab ketiga perempuan yang ada disana.

"Wah udah ngumpul aja nih" 

"Loh mana cucu ayah?" Rey tak menemukan Shaka dan Shelin.

"Cini!!" ucap Shaka dan Shelin.

"Cucu opa udah bisa sembunyi ya" membuat semua orang di ruangan itu terkekeh.

Semuanya bermain dengan Shaka dan Shelin, semakin hari kedua anak itu semakin menggemaskan

Tak terasa jam makan siang sudah dekat, Vanya dan Via memutuskan untuk memasak sedangkan Rain harus mengurus kedua anaknya.

Rain kini memperlihatkan beberapa foto keluarga kepada Shaka dan Shelin.

"Ini siapa?" tunjuk Rain pada foto keluarga.

"Ma" ucap Shaka dan Shelin.

"Pinter kalo ini?" Rain menunjuk Shaka dan Shelin dalam foto itu.

"Ka ma Lin" ucap kedua anak itu.

"Ni pa pa" ucap Shaka tiba-tiba menunjuk Al dalam album foto itu.

deg

"Pa pa" Shelin mengikuti ucapan kakaknya.

Ini pertama kalinya kedua anak itu mengucapkan kata papa membuat Rain terharu. Shaka dan Shelin masih memandangi foto Al.

cup

Tiba-tiba Shaka dan Shelin mencium foto Al, hal itu tak terlepas dari Rain.

Shaka sama Shelin udah bisa manggil kamu papa Al, batin Rain.

"Makan siang sudah siap" ucap Vanya membuat lamunan Rain buyar.

Kini semuanya berada di ruang makan disana juga ada Shaka dan Shelin. Selama makan Shaka dan Shelin tak berhenti mengoceh membuat mereka semakin menggemaskan.

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang