Al sudah membayar semua belanjaan Andin kini saatnya mereka pulang.
Tapi, Andin baru teringat bahwa dia lupa sesuatu yaitu membeli oil diffuser."Mas, aku mau beli oil diffuser deh kemarin aku lagi liat liat ditempat yang biasa kita beli ada yang bagus gitu, terus mau beli essential oil nya juga kalau aku lagi mual kan jadi enak bisa hirup aroma yang lagi aku suka" Ucap Andin.
"Andin, kalau trimester pertama tuh ga boleh loh menghirup essential oil baru boleh nanti kalau udah trimester ke dua" Ucap Al.
"Yah ga boleh ya" Andin tampak sedih.
"Yaudah kamu mau apa jangan sedih gitu dong kita beli yang lain, mau makan? "
"Ngga ah mas masih kenyang, pulang aja yuk"
"Ok my WAS" Seperti biasa Andin selalu tersipu ketika suaminya itu memanggilnya WAS.Di perjalanan pulang Andin melihat ada penjual seblak yang dari cara memasaknya dan warna merah pedasnya sangat menggiurkan. Terlebih lagi di Jakarta sangat sulit menemukan penjual seblak.
"Mas, mau seblak"
"Iyaa nanti kita beli di restaurant ya"
"Ih ga mau, maunya itu tuh yang di pinggir jalan situ"
"Ngga andin itu liat dong kuahnya aja merah banget gitu pasti bahan bahan nya ga sehat, kamu suka nonton berita ga sih"
"Emang pernah kamu nonton TV? Berkas sama laptop doang kan yang kamu liat"Andin mulai kesal dengan sikap suaminya itu. Sepanjang jalan tidak ada yang memulai topik pembicaraan. Andin mengelus terus perutnya Al yang melihatnya tampak tak tega, tapi bagaimana lagi ia ingin yang terbaik untuk istri dan calon anaknya.
|Pondok Pelita|
Sesampainya di Pondok Pelita Andin langsung turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah dengan langkah yang cepat agar Al tidak bisa mengejarnya.Andin langsung masuk ke kamar dan menutup kamar itu rapat-rapat. Ia menangis dipinggiran kasur sambil sedikit berceloteh melepaskan kekesalannya kepada Al.
Andin tidak mengunci pintu kamarnya jadi Al masih bisa membuka sedikit pintu dan mendengarkan celotehan Andin."Mas Al apaan sih, hiks hiks"
"Aku cuman mau seblak aja ga boleh"
"Dia ga tau aja rasanya orang ngidam gimana hikss"
"Mas Al nyebelin, nyebelin banget hiks..hiks... " Andin terus saja berbicara sambil terisak dan melemparkan guling ke kasur.Dibalik pintu Al merasa semakin tidak tega melihat istrinya menangis yang semakin lama semakin terdengar keras suara tangisannya.
"Kasian juga gue sama Andin, ya tapi gue juga ga salah lah kan gue mau yang terbaik buat Andin" Batin Al.
"Oh gue punya ide" Lanjutnya.Hai oll😍
Maaf ya chapter ini sedikit karena kong lagi ga enak badan tapi chapter selanjutnya akan lebih panjang dan akan ada kisah cinta redit (there Adit)
Happy reading guys! 😍🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
•HAM dan WAS• the other version of •Al dan Andin•
RomanceKisah HAM dan WAS yang berawal dari permen kapas dan tokoh yang diangkat dari sinetron ikatan cinta -Siqaiiii10