Berbeda

1.4K 121 54
                                    

Al memilih untuk menyudahi permainan panas ini, entah kenapa kali ini psikis Al sedang waras dimana dia mengingat ada sang jabang bayi di rahim istrinya dan ia tidak mau hal buruk terjadi hanya karena nafsunya.

Kedua insan itu masih punya sedikit tenaga untuk mengembalikan pakaian ketubuh mereka. Merapikan layaknya tidak terjadi sesuatu pada malam itu.
Mereka merebahkan tubuhnya dikasur, dengan nafas yang masih tidak beraturan. Tak lupa mereka saling mengucapkan selamat malam kepada sang tercinta yang baru saja bercinta.

"Selamath malamh sayang"
"Malamh mash"

Mereka terlelap dalam sekejap seakan jiwa mereka sudah lelah dengan apa yang baru saja dilakukan. Kini yang tersisa hanyalah kamar gelap yang terpapar sedikit gemerlap bintang dari sela-sela gordyn.

-Sungguh malam yang damai-

Malam sudah berganti pagi, hari baru sudah dimulai. Seorang pria berdiri meghadap cermin mengancingkan kancing kemeja nya satu persatu. Tak jauh dari pria itu berdiri, ada seorang wanita yang sedang merias wajahnya menggunakan ring light tepat didepan jendela kamarnya. Ya, Andin memang lebih suka merias wajahnya dihadapan sinar matahari---menurutnya jauh lebih baik sekaligus bisa menambah vitamin D dalam tubuhnya.

"Ndin, udah selesai make up nya? Saya udah mau berangkat nih kamu emang mau kemana sih pake make up segala? "
"Ga kemana-mana cuman mau make up aja"
"Yaudah udahan belum? "
"Udah nih sayang ayok aku anter kamu kedepan"
"Ayo"

17.00
"Ma, ma, mama" Teriak Andin yang suaranya terdengar satu rumah.
"Ya Andin what's wrong? "
"Ini ma, a-aku tadi baru aja dapet telepon dari polisi ma" Ucap Andin dengan getaran dalam suaranya.
"Kenapa sayang kenapa? Coba kamu tenang dulu ya"
"Gini ma, kata polisi itu mas----mas Al tadi kecelakaan terus sekarang ada di RS. Adorasha"
"Oh my god Al"
"Ma, ayo ma aku mau liat mas Al"
"Iya sayang ayok"

"Pak Deril, kita ke RS. Adorasha sekarang! " Perintah mama Rosa kepada pak Deril. Ya, pak Deril supir dari mama Rosa.
"Baik bu"

Di perjalanan menuju rumah sakit Andin hanya bisa meremas tangannya, semua tubuhnya bergetar menahan air mata dan kecemasan. Dirinya bertanya-tanya bagaimana keadaan suaminya. Mama Rosa yang melihat itu segera menenangkan Andin mengenal dirinya sedang hamil.

"Andin sayang be patient ya"
"Ma, mas Al gimana ma" Kini suara Andin sudah semakin terisak.
"Al pasti baik baik aja, dia kuat"
"Aamiin ma"

|RS. Adorasha|
"Sus, pasien bernama Aldebaran Alfahri ada dimana ya? " Tanya Andin.
"Sebentar bu saya cek terlebih dahulu ya"
"Pasien bernama Aldebaran Alfahri berada di UGD bu sekarang"
"Makasi ya Sus"

Andin dan mama Rosa mempercepat langkahnya menuju UGD, menghampiri orang yang mereka cinta. Perasaan cemas masih menghantui mereka berdua.

Sampai didepan UGD mereka saling menguatkan, saling percaya bahwa didalam UGD ada Aldebaran yang sudah menunggu mereka dalam keadaan sadar dan baik baik saja.

Hingga akhirnya mereka masuk, menatap sendu seorang laki-laki yang terbaring dan terdapat selang infus yang terkait di tangan sebelah kirinya.

"Mas, kamu kenapa bisa kayak gini? Hm?"
"N-ndin"

Suara pria itu, pria yang suaranya selalu lantanh dalam menyebutkan nama akhiran sangat istri kini berubah menjadi suara lemah yang bergetar.

"Iyaa mas aku disini"
"Saya mau kamu disini ndin, temani saya"
"Aku pasti akan selalu menemani kamu mas"

Tiba-tiba suara telepon berdering, ketiga insan itu mencari dimana deringan itu berasal? Ternyata dari dalam tas wanita paruh baya, Mama Rosa.

"Sebentar ya mama angkat telepon dulu"

•On Telp•
"Halo"
"Halo bu Rosa, jadi gini bu saya sudah mendapatkan bukti lagi terkait kasus pembunuhan roy. Ibu bisa kesini sekarang? "
"Bisa pak, saya akan segera kesana"
•Off Telp•

"Al, Andin mama harus pergi dulu ya karena Rendi sudah menemukan bukti lagi tentang kasus pembunuhan roy"
"Iya ma gapapa biar aku aja yang jaga mas Al"

"Al kamu cepat sembuh ya"
"Iya ma" Ucap Al singkat, dan rasanya ekspresi wajah Al sudah berubah. Kenapa?

"Pak, bu kamar rawat pak Al sudah tersedia ya di kamar VVIP garden" Ucap seorang suster yang masuk ke dalam UGD.
"Iyaa makasi sus"

Sepanjang perjalanan dipindahkan nya Al ke ruang rawat, Andin melihat ada yang berbeda dari Al sejak kepergian mama Rosa.

Hingga sesampainya mereka di ruang rawat Andin mencoba untuk menghibur Al, setelah dirasa keadaan Al mulai membaik baru ia tanya apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya.

"Mass, marpuah nih mas"
"Saya lagi males bahas apa-apa ah, ndin"
"Ish liat dulu pasti kamu suka"
"Hmm"

"Marpuah sok-sok an bikin qna di media sosial nya"
"Terus?"
"Ada yang nanya gini mas, mamaw kapan ketok palu di PA? " Ucap Andin yang agak sedikit menahan tawanya.
"Terus marpuah nya jawab, kapan ya gue getok pala lu" Sungguh Andin sudah tidak bisa menahan tawanya lagi.

"Astagfirullah berani amat nanti diserang rahim mendidih tuh, ndin" Sahut Al.
"Tapi si marpuah aneh sih ngapain dia ngancem gitu kan tinggal jawab misalnya, iya besok saya ketuk palu di PA doain lancar ya" Lanjutnya lagi.

"HAHAHA YAMPUN MAS LAGI SAKIT JUGA MASIH BISA NGELAWAK" Jawab Andin sambil terbahak-bahak.
"Lah ya bener kan tinggal jawab susah amat"

"Terus ada lagi yang nanya, mbak nya kapan dapet penghargaan ga bolak balik ke lamtur terus"
"Marpuah nya jawab, liat penghargaan gue di 2014" Jelas Andin.

"Yaelah penghargaan 2014 doang aja bangga gimana ketemu saya kali ya sama penghargaan yang beribu-ribu"
"Dih mas sombong"
"Biarin orang kayak gitu harus di tantangin balik ndin sama yang lebih"

Akhirnya mereka berbincang-bincang tentang marpuah yang tiada habisnya. Bercanda tawa ria meskipun ini termasuk dosa sih karena ngomongin orang. Tapi ya mau gimana lagi memang marpuah tuh selalu jadi bahan omongan, termasuk fansnya anggota rahim mendidih.

Haii oll😍

Like usually disini ada marpuah nya, biar apa? Biar menambah imunitas kalian bisa ketawa-ketawa yakan.

Buat kaum rahim mendidih yang mampir kesini ga usah kepanasan. Kepanasan gua getok lu pake palu PA.

Sama mau ngasi sedikit bocoran di chapter selanjutnya kalian akan liat gimana sih kalau aldebaran itu curhat.

Sebelumnya mari tebak dulu kenapa Al jadi gitu? Yang bener Kong kasi aset-aset penghargaan 2014

Have a nice day guys! 😍🖤

•HAM dan WAS• the other version of •Al dan Andin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang