Beragam menu sarapan sudah tersedia disana, tapi Andin tetap kekeh untuk menunggu Al sarapan bersamanya. Mama Rosa dan Reyna sudah selesai sarapan serta tak lupa mama Rosa kembali mnegingatkan Andin untuk sarapan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan baginya dan bayinya,
Sudah 30 menit Andin duduk di meja makan dan tiba-tiba kepalanya terasa pusing serta perutnya pun bergejolak ingin memuntahkan sesuatu. Andin berlari ke dapur, menghampiri wastafel dan memuntahkan isi perutnya, tapi yang keluar hanyalah cairan bening.
Tidak ada niatan bagi Andin untuk sarapan, ia hanya berjalan menuju kamar dan mengistirahatkan tubuhnya, berharap akan lebih baik setelahnya. Ia juga mencari keberadaan suaminya, tapi nihil.
"mas Al dimana? apa dia udah berangkat? tapi kok ga pamitan sama aku sih" Andin sudah pasrah dengan perilaku Al untuk pagi ini, karena kepalanya sangat pusing ia mencoba untuk tidur.
Diperjalanan menuju kantor Al juga tak henti memikirkan Andin dan bagaimana cara ia baikan dengan Andin pasalnya, Al ingin Andin yang minta maaf dan menjelaskan semuanya secara jelas.
Setelah sampai kantor pun Al tidak bisa fokus bekerja bahkan satu meeting di hari pun ia batalkan.
------
Pukul 1 siang mama Rosa pulang setelah mengantar dan menunggu Reyna di sekolah, sampai di ruang tamu mama Rosa dan Reyna di kejutkan dengan kehadiran kiki yang sedang berusaha membangunkan Andin yang pigsan di lantai.
"ki, ini Andin kenapa, ki?" tanya mama Rosa kepada kiki.
"kiki juga ga tau bu tadi pas kiki lagi nyapu di depan kiki ngeliat mba Andin sempoyongan terus jatuh dan pingsan, bu" jawab kiki setengah panik.
"duh kok bisa sih. coba kamu telepon uya sekarang dan bantu bawa Andin ke mobil saya"
"baik bu"
Andin sudah berada didalam perjalana dengan mama Rosa dan reyna di rumah bersama kiki serta mirna.
Sesampainya di rumah sakit, mama Rosa memanggil suster dan kangsung membawa Andin ke UGD. mama Rosa mencoba menhubungi Al berkali-kali tapi tidak ada satupun jawaban dari Al. "Al kamu kemana sih ini istri kamu pingsan, angkat dong telepon mama" Ucap mama Rosa sambil terus menghubungi Al.
Tak lama, dokter keluar dari ruang UGD, mama Rosa langsung bangkit dan menanyakan kondisi menantunya itu. "Dok anak saya gapapa kan dok? "
Ya, mama Rosa memang enggan menyebut Andin sebagai menantunya bila Al tidak ada bersama Andin, karena ia sudah menganggap Andin sebagai anaknya sendiri.
"Maaf Bu, apakah bu Andin hari ini belum sarapan? " Tanya dokter itu.
"Eum saya kurang tau sih dok soalnya sempet saya tinggal sebentar tadi" Jawab mama Rosa."Sepertinya bu Andin belum sarapan bu dan asam lambungnya juga cukup naik selain faktor hamil muda juga karena bu Andin belum terisi oleh makanan perutnya"
"Tapi anak saya gapapa kan? "
"Tidak apa apa bu, tapi sepertinya bu Andin sedikit mengalami flek dan sedang di periksa oleh dokter Clarissa biar beliau yang menjelaskan"
"Baik terimakasih dok"
"Sama-sama Bu"Dokter itu berjalan meninggal kan mama Rosa, mama Rosa kembali duduk di kursi tunggu dan menunggu dokter Clarissa keluar. Rasa cemas nya masih belum berhenti di tambah lagi dengan Al yang tak bisa di hubungi.
Mama Rosa berniat untuk menelpon Rendi, tapi baru saja nomor itu di sentuh dokter Clarissa sudah keluar dan mama Rosa membatalkan panggilannya ke Rendi.
"Dengan keluarga ibu Andin? " Tanya dokter Clarissa.
"Iyaa saya mama nya dok, gimana keadaan anak saya? ""Begini bu, sepertinya bu Andin belum ada asupan dari pagi dan tadi sebelum pingsan mungkin bu Andin sempat terjatuh, itu mengakibatkan terjadi flek pada bu Andin. Untungnya bu Andin segera di bawa kesini dan bisa segera di tangani, untuk kedepannya harus lebih berhati-hati ya bu, tolong di jaga bu Andin nya agar hal seperti ini tidak terulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
•HAM dan WAS• the other version of •Al dan Andin•
RomanceKisah HAM dan WAS yang berawal dari permen kapas dan tokoh yang diangkat dari sinetron ikatan cinta -Siqaiiii10