Cerita

940 124 15
                                    

Masih dengan posisi yang sama namun, dengan pandangan yang lebih dalam. Suasana yang begitu haru namun juga menjadi satu keistimewaan bagi Andin karena ternyata ia seorang istri yang dianggap, bukan cuman karena gelar namun ia bisa menjadi rumah dan tempat bersandar bagi suaminya.

"Mas, tapi kamu masih tetap sayang sama mama kan? "
"Rasa sayang saya ke mama itu ga pernah berkurang, ndin. Mama tetap perempuan yang berjuang untuk melahirkan dan membesarkan saya. Mama juga tetap menjadi cinta pertama saya"

"Udah ya sekarang kita lupain semuanya, jangan pernah kamu ingat-ingat lagi hal yang membuat hati kamu sakit. Meskipun mama ga disini, mama terasa ga memperdulikan kamu, kamu harus inget ada aku disini"
Al hanya mengangguk pelan dengan senyuman yang rata.

----

"Where do i begin? I have no answer now but this much I can say: With his first hello he gave new meaning to this empty world of mine. With him, I now i'm never lonely. I'm sure there never be another love at another time.
And when you ask me, why you Love his so much? The answer is: because when i got merried with him, i feel like he came into my life and made the living fine."
Tulis andin dalam satu note book yang sedang ia bacakan kepada suaminya.

"Atau mungkin kalau kamu mau dengerin cerita ini dengan bernada kamu bisa mas dengerin lagu love story by BCL"
"Banyak kata-kata yang aku ambil dari situ, dan pastinya setiap aku mendengar lagu itu seakan aku memulai kembali proses awal pertemuan kita, sampai akhirnya kita disini menjadi satu jiwa dengan dua raga"

"Kenapa satu jiwa dua raga? " Tanya Al.
"Pemikiran kita mungkin setiap hari bisa berbeda tapi bagaimana caranya kita harus membuat jalan tengah agar pemikiran aku dan pemikiran kamu bisa digunakan. Karena setiap pemikiran punya plus minus masing-masing"

"Nah, ketika kita mencoba menyatukan pemikiran agar tidak terjadi perdebatan yang berlebih, kita harus tau jiwa masing-masing. Aku masuk kedalam jiwa kamu, kamu masuk kedalam jiwa aku. Mana yang harus di ambil, mana yang harus di buang"

"Setelah itu kita kembali pada jiwa masing-masing, kita berdiskusi menentukan pemikiran tengah penyatu antara kamu dan aku. Sampai akhirnya kita dapatkan pemikiran tengah itu, artinya kita sudah bersatu dalam satu jiwa, mas"

Andin menatap Al dengan penuh kehangatan, begitupun sebaliknya. Mereka saling melemparkan senyum yang---manis.

Malam itu, tepat pukul 22.00 berlokasi di Rumah Sakit Adorasha, mereka saling berbagi cerita mulai dari perjalanan hidup, perjalanan cinta, indahnya hidup, keluh pelik kejamnya kehidupan---sampai cerita rasa  bersyukur karena saling memiliki.

----

Keesokan harinya, Al sudah diperbolehkan pulang. Hari ini ia berniat untuk menghabiskan waktu bersama anak, istri dan mama nya. Banyak planning rahasia yang sudah dipersiapkan Aldebaran untuk membahagiakan ketiga nya.

|Shasha Coffee|

Ehehe nanti ya pertemuan there sama Adit nya soalnya tiba-tiba Kong pengen aja up gitu tapi mood nulis udah gada 😭👍
Yaudah gitu aja, happy reading guys! 😍

•HAM dan WAS• the other version of •Al dan Andin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang