"Hei" ucapku berbarengan dengan Luke.
"Kau dulu" Luke pun terkekeh
"Kau saja Luke, tadi aku hanya ingin mencairkan suasana" ucapku lalu tersenyum
"Bagaimana kakimu? Apa itu sangat sakit? Aku tak sengaja, aku dikaget..."
"Dikagetkan oleh Zayn dan kau tak usah minta maaf, aku tau kau tak sengaja jadi its ok Luke" aku memotong ucapan Luke, ia pun lalu tersenyum dan mengeluarkan sesuatu di dalam tasnya
"Ini milimu kan?" Tanyanya mengeluarkan pulpen pink dengan gantungan gembok berwarna pink juga. Sial kenapa pulpen itu ada di tangan Luke. Sial sial sial
"Kau masih menyimpannya ternyata" ucap Luke memainkan gantungan itu
Aku hanya tersenyum lalu mengangguk dan Luke pun menyimpan pulpen itu di meja belajarku.
"Apa kakakmu akan pulang larut?" Ucap Luke
"Maybe, memang kenapa?" Balasku.
"Aku disuruh Niall menjagamu sampai kakamu pulang" ucapnya sambil menunjukan pesan dari Niall
"Tak apa Luke kau pulang saja" balasku. Aku ingat sewaktu di Australia dulu setiap aku sakit pasti Luke yg menemaniku dan menjagaku sampai aku tertidur. Hell Barbara kenapa kau pikirkan masa lalu itu!
"Kau dengar aku tidak?" Shit aku melamun.
"Uh sorry, apa Luke?" Tanyaku dengan kikuk. Sungguh sangat malu ketahuan melamun di saat yg tidak tepat
"Rumah Zayn di sebelah kan? Kenapa tak kau ajak Zayn untuk menjagamu? Kenapa harus aku?" Tanyanya dengan tatapan menyebalkannya
"Kenapa harus Zayn?" Tanyaku padanya
"Zayn kan kekasihmu" ucap Luke dengan mengerutkan dahinya dan melihatku dengan tatapan mematikan. Sial sepertinya aku salah bicara!
"Kenapa harus aku yg menjagamu?" Tanyanya, Luke bisakah kau tak memancing emosiku. Kenapa kau selalu membuatku geram dengan ucapanmu!
"Mana kutau. Aku tak menyuruhmu menjagaku! Kau pulang saja, terimakasih sudah menjengukku" balasku. Aku tak peduli apa nanti reaksinya
"Oke aku pulang. Sekali lagi maaf aku tak sengaja membuatmu teluka" ucapnya lalu mengambil tas dan melihatku dengan senyuman tipisnya dan berjalan ke arah pintu lalu lenyap dari hadapanku
Apa Luke sudah pergi? Jelas sudah pergi lah barbara itu 15 menit yg lalu. Tapi apa ia menutup semua pintu disini? Aku takut jika tiba-tiba ada pencuri atau orang jahat lainnya. Sial mengapa aku benar-benar takut saat ini.
"Hey"
"Aaaaaaaaaaaaaaa" sial!!! Siapa disana?! Kenapa ada suara orang menyapa. Apa itu setan atau apa! Ini gila!! Aku tak berani membuka mataku!
"Kau siapa?! Kau pencuri kan?! Pergi dari rumahku! aku bukan anak orang kaya aku hanya seorang....."
"Seorang wanita penakut haha" shit! Aku mengenali suara ini! Zayn... ya benar dia Zayn. Akupun membuka mataku dan melihat seorang lelaki bertubuh tegap menatapku dengan seringainya
"Hell Zayn! Kau membuatku takut! Kau tak bisa mengetuk pintuku dulu apa huh?! Kau tak sopan" aku menggerutu kepadanya. Sungguh aku sangat kesal saat ini
"Hei maaf haha kau lebay sekali" apa katanya? Lebay?! Aku pun tak menjawab ucapannya lalu memalingkan tatapannya
"Hei barbara! Kau marah?" Ucapnya membuatku geram sekali. Itu pertanyaan yg tak usah ku jawab dan dia pasti sudah tau jawabannya
"Ok aku minta maaf" ucapnya lagi. Aku hanya memutar bola mataku tak menanggapi sungguh sungguh ucapannya
"Kau kenapa tak bilang bahwa dirumahmu tak ada orang?" Ucap Zayn dan duduk di kursi belajarku dan mengarahnya padaku
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS
FanfictionI still have feelings for you. And no matter how many times i tell myself that im better off without you, a part of me just wont let go I wish I had a delete button in my life. To delete some people, some memories, and some feelings. -Barbara Pal...