Setelah kejadian bertemu Kendall tadi pikiranku penuh dengan Zayn apa dia gila apa dia sadar berbicara pada Kendall kalau kita itu berpacaran.
Aku pun duduk di taman dan mengeluarkan headset dari dalam tas dan memplay lagu-lagu untuk membuatku tenang.
Tiba-tiba ada seseorang yang mencolek daguku lalu menarik headset kiriku
"Harry!!! Kau membuatku kaget tau" ucapku memukul lengannya pelan
"Tapi kau tak terlihat seperti sedang kaget" jawabnya santai
"Sedang apa kau disini?" Tanyanya sambil melihat kearahku. Jarak wajahku dan wajah Harry sangat-sangat dekat. Lalu Harry pun bergeser sedikit agar wajah kami tidak berdekatan
"Uh sorry" ucapnya kikuk dan aku pun sama. Hening... Ini kejadian gila yang membuatku tak tau harus berkata apa
"Kau masih tak menjawabku barb" ucap Harry mengembalikan keadaan agar Normal kembali.
"Oh aku lupa, aku sedang menenangkan pikiranku Hazz" ucapku menyenderkan kepalaku pada Harry, aku sudah terbiasa seperti ini, ketika aku sedih atau bingung aku selalu menyenderkan pada pundak seseorang dan bercerita padanya dan Harry pasti sudah tau akan hal itu.
"Apa karena kehadiran Luke?" Mataku membulat dan menatap mata Harry tajam
"No! Untuk apa aku memikirkannya" ucapku lalu kembali duduk normal
"Kau rindu dengannya bukan? Kau yakin tak mau mendengarkan tentangnya?"
"Uhhh Hazz aku benci itu" ucapku berbohong. Walaupun aku ingin mendengarnya namun moodku sedang tak bagus mungkin setelah Harry menceritakan tentang Luke aku akan semakin kesal dan meledak.
"Ok Im sorry" ucapnya mengacak-ngacak rambutku lalu merangkulku, aku pun kembali menyenderkan kepalaku pada pundaknya
"Kau tau barbbb, aku sedang merasakan jatuh cinta" Harrypun tersenyum sambil menatap langit cerah
"Wow siapa gadis yang kau cinta?" Ucapku terlalu bersemangat
"Kau tak akan tau, kau anak baru disini" ucap Harry tak tau diri karna dia pun anak baru disini
"Kau pasti akan memberitau ku kan?" Ucapku menyenggol perutnya
"Ya tapi tak sekarang, nanti saat aku sudah mendapatkan cintanya" lesung pipi Harrypun terlihat sangat jelas mendadakan bahwa ia tersenyum sangat lebar sekarang.
'Kejar terus cintamu hazzz aku akan mendukungmu sampai akhir" ucapku pada Harry dengan memberinya semangat
"Thankyou sweety" ucap Harry mengacak kembali rambutku
"Hazzaaaaaaaaaa jangan mengacak rambutku" omelku padanya
Telfonku berdering melantunkan lagu Aint it Fun dari Paramore tanda bahwa panggilan masuk
*via telfon*
"Beib dimana kau? Sebentar lagi pelajaran art akan dimulai apa kau lupa?" Ucap Niall dari sebrang sana tapi tunggu.. kelas art itu artinya aku akan bertemu dengan Zayn uh apa aku harus menanyakan tentang hubungan pura-pura kami? Tapi aku terdengar menjijikan sepertinya.
"Beib apa kau dengar aku?" Tanya niall membuyarkan pikiranku
"Tentu niiii aku akan segera kesana" aku pun mematikan telfon dari Niall
"Hazz kita ada kelas apa kau lupa?" Ucapku lalu melepaskan headset diikuti dengan Harry
"Tidak, aku bertukar jadwal dengan Niall" mulutku menganga
"Tutup mulutmu nanti lalat masuk" ucap Harry dan langsung mencubit pipiku
"Haha ok Harry aku duluan ya. Byeee" aku pun beranjak dari taman dan pergi menuju kelas art
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS
FanfictionI still have feelings for you. And no matter how many times i tell myself that im better off without you, a part of me just wont let go I wish I had a delete button in my life. To delete some people, some memories, and some feelings. -Barbara Pal...