Ia tersenyum melihat sekolah impiannya. Akhirnya tercapai juga keinginannya untuk melanjutkan seluruh kehidupan SMAnya disini. Di sekolah ini, London Star University
Tidak memerlukan waktu yg lama untuk menemukan ruang guru karna ia sudah mempunyai peta yg diberikan ayahnya ketika mendaftar beberapa minggu yg lalu.
Ketika ia berjalan melewati lapangan basket, tiba-tiba bola basket melambung kearahnya dan... *bruk* bola itu menghantam tepat ke kepala gadis tersebut.
"Awww..." ringis gadis itu ketika sudah sadar dari pingsannya
"Apa kau tak apa-apa? Apa kau masih ingat namamu?" Ucap lelaki itu dengan panik
"Hmm ya aku masih ingat" ucap gadis itu masih bingung
"Oh sukurlah, tadi kau pingsan terkena bola basket olehku, dan oh ya maaf" ucap lelaki ini dengan nada yang sangat datar
"Ohya tak masalah lagian aku baik-baik saja" gadis ini pun tersenyum sangat manis
"Oke kalo gitu aku permisi keluar" lelaki itu pun beranjak dari tempatnya, sebelum membuka pintu ruang uks gadis ini memanggilnya
"Eh tunggu, namamu siapa?" Tanyanya
"Zayn" ucapnya sangat dingin
"Oh aku barbara, apa kau bisa antar aku ke ruang guru?" Pinta gadis ini
"Maaf aku sibuk, ruang guru ada di sebelah uks ini" ucapnya sambil pergi
Barbara POV
Lelaki ini benar benar tampan tapi sayangnya ia dingin melebihi ice tapi matanya sangat indah. Aku yakin ada hal yang beda dari matanya.
Aku beranjak pergi dari bau obat obatan yg menusuk hidungku ini,aku benci apapun yg berbau alat medis. setelah aku keluar aku langsung menemukan ruang guru , dan benar apa kata zayn, ruang guru tepat di sebelah uks ini.
"Hey apa kau barbara palvin?" Ucap seorang wanita muda menggunakan kacamata sangat besar dan aku yakin dia adalah seorang guru
"Ya benar" jawabku
"Ikuti aku" pintanya lalu berjalan masuk ke dalam ruang yang bertulisan 'ruang guru' aku pun mengikutinya lalu ia menjelaskan apa saja yang harus aku lakukan sebagai seorang murid baru dan peraturan-peraturan disini
"Oke mrs.palvin anda sudah mengerti apa yg saya jelaskan tadi?" Ucap mrs.lily
"Ya mrs, terimakasih" aku pun mengangguk tanda bahwa aku mengerti
"ini kunci loker anda, sekarang cepatlah ganti baju dengan seragammu dan masuk ke class history" ucapnya
Aku hanya mengangguk dan langsung cepat2 pergi ke loker karna tak ingin telat untuk ke 2 kalinya
"Permisi, apa yg anda lakukan di lokerku?" Tanya seseorang lelaki dengan menatapku heran
"Lokermu? Bukankah ini loker 234?milikku?" Ucapku mengacuhkan
"Maaf ini loker 234A milikku,mungkin loker yg anda maksud adalah loker 234B" ucapnya sambil menunjukan loker yg aku cari
"Umm maaf aku tak tau" aku pun menduduk mendadakan rasa malu
"Haha tak apa, eh iya kau anak baru?" Tanyanya lagi
"Yap. kenalkan aku barbara palvin panggil saja Barbara" ucapku dengan senyum mengembang di wajahku. Dan semoga dia bisa menjadi temanku dia cukup ramah bagi orang yang baru pertama kenal
"aku niall. Niall horan" ucapnya sambil mengulur tangannya dan berjabat tangan denganku
"Hay niall kau teman pertamaku:) oh ya aku ke loker dulu ya aku harus pakai seragam sepertimu" ucapku terburu-buru
"Oh ya silahkan barbara haha toilet ada di sebelah kiri pojok" ia pun menunjuk toilet
"Terimakasih niall" ucapku sambil pergi meninggalkannya.
Sumpah lelaki ini baik sekali semoga semua murid disini sepertinya tidak seperti Zayn, kalo seperti Zayn bisa-bisa aku tak tahan berada disini
Haloooooo ini cerita pertamaku aku harap kalian bisa enjoy ya bacanya.❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS
FanfictionI still have feelings for you. And no matter how many times i tell myself that im better off without you, a part of me just wont let go I wish I had a delete button in my life. To delete some people, some memories, and some feelings. -Barbara Pal...