Australia

535 42 6
                                    

Morning Friday... Hari ini benar-benar hari yang kunantikan karna aku dan Justin akan berangkat ke Australia dan berlibur disana selama 3 hari. Saat ini, aku sedang mengemas baju-bajuku ke dalam koper.

"Hi sweety kita berangkat setengah jam lagi ya dan pastikan pangeranmu tidak telat" ucap Justin dari ambang pintu dan pergi begitu saja

Oh ya tak hanya aku dan Justin yang akan berangkat kesana, Zayn pun ikut karna mom tau bahwa aku mempunyai pacar jadi mom ingin sekali bertemu dengan Zayn. Aku selesai mengemas baju-bajuku untuk 3 hari disana, memang singkat sekali tapi karna aku dan Justin sama-sama free kenapa kita tidak pergi.

"Hey" sial aku benar-benar kaget karna Zayn sekarang sudah di pintu balkon dengan membawa tasnya yg menurutku sangat kecil untuk pergi ke luar negeri.

"Zayn kau membawa baju tidak?" Tanyaku sangat bodoh karna aku penasaran kenapa ia membawa tas yg begitu kecil

"Tentu saja, dasar bodoh" ucapnya lalu mengeluarkan iphone dari dalam sakunya.

......

"barbaraaaaa apa kau sudah siap?" Teriak Justin pasti dari lantai bawah

"ya Justin, wait a minute" balasku tentu dengan teriakan yg tidak mau kalah

"Bagaimana dengan Zack?" Hell justin bodoh, selalu saja mengatakan Zayn itu Zack. Aku melirik sebentar ke arah Zayn dan ia hanya mengangkat pundaknya saja

"Barbaraaaaaa cmon" teriak Justin lagi. Sungguh Justin berisik sekali

Aku dan Zayn pun beranjak pergi dari kamar tapi tiba-tiba Zayn menarik tanganku dan...

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Zayn, buru-buru aku melemparkan tatapanku padanya

"kopernya biarku bawa" Zayn pun membawa koperku dan menarik tanganku lagi

"Zayn tunggu" ucapku lalu melepaskan tanganku dari tangannya. Zayn hanya menatapku dan menaikan alisnya

"Ingat disana kau harus bersikap manis Zayn, aku takut Justin curiga" ucapku dengan sangat malu

"Iya barb aku mengerti, ayo turun sebelum kakamu berteriak la...."

"Barbaraaaaaaa kau lama sekali" gotcha! Itu teriakan Justin

Zayn terkekeh lalu menggenggam tanganku lagi dan berjalan ke lantai bawah. Perasaan ini datang lagi, perasaan yang aku tak tau kenapa jantungku berdetak kencang sekali, wajahku yang begitu panas. Aku tak tau kenapa perasaan ini selalu muncul.

"Hei kenapa kau sudah disini Zack?" ucap Justin

"Namaku Zayn. Aku lewat..."

"Bodoh kau tidak melihat tadi Zayn kesini?" Ucapku memotong ucapan Zayn karna gila saja kalau Zayn bilang ia lewat balkon mungkin Justin akan sedikit marah. Justin pun mengerutkan dahinya lalu pergi membawa jaketnya

"Tak ada yg tertinggal kan?" Ucap Justin

"Tidak aku sudah membereskan semuanya Justin" ucapku

"Okey kita berangkat" ucap Justin menarik tanganku tapi aku tahan karna tangan Zayn juga menggenggam tanganku

"Uh sorry aku lupa kalau kaliam berpacaran" ucap Justin bodoh. Aku hanya tersenyum tapi tidak dengan Zayn, ia hanya menatapnya dingin sekali.

.....

Yeay Australia! Sekarang aku sudah sampai di Australia. Justin bilang nanti kita akan di jemput oleh supir dad tapi akan telat, jadi kita akan mampir dulu ke starbucks untuk menunggu supir itu.

"Zayn kau merokok?" Tanya Justin pada Zayn. Zayn hanya menjawabnya dengan anggukan

"Ok kita duduk di luar" ucap Justin lagi

FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang