Hari yg sangat gila! Bagaimana tidak, tadi pagi aku sudah di omeli Justin gara-gara di kamarku uh maksudku dikasurku ada Zayn. Aku tak tau kenapa Zayn bisa berada di kasurku. Yg lebih parahnya lagi ia melingkarkan tangannya di perutku dan aku tidak menyadarinya. Dasar Barbara kau memang bodoh.
"Hey aku pergi ya"
"Justinnnnnn ini masih pagi dan kau sudah pergi lagi? Ok fine aku akan mengurus diriku sendiri ketika kakiku tidak bisa di geraki" Omelku sangat kesal karna Justin sangat sibuk akhir-akhir ini dan tidak memerhatikanku
"Barbara aku hanya keluar 30 menit untuk membeli makanan, kau tak usah berlebihan seperti itu" berlebihan katanya?! Sungguh Justin menyebalkan
"Hmmm" balasku malas
"Hmm saja? Kau tidak mau kubelikan apa-apa?" Tanya Justin dengan seringainya yg begitu menjijikan
"Tak usah menyeringai seperti itu kau membuatku jijik padamu" jawabku dengan tidak melihat Justin
"Hey oke oke aku janji hari ini aku tidak akan kemana-mana ok?" Ucap Justin dengan berjalan ke arahku lalu menghampiriku dengan senyumannya yg selalu membuatku nyaman dan aman
......
Terasa sangat bosan seperti ini hanya duduk atau berbaring saja. Memang sih Jam 3 Harry akan datang tapi itu masih 4 jam lagi. Huh aku benar-benar mati kebosanan, sial sial gara-gara kaki yg sangat lemah yg sangat manja aku jadi mati kebosanan seperti ini.
"Hey, apa aku mengganggu?" Yea just kau menyelamatkanku dari bosan terkutuk ini
"Sungguh tidak just" ucapku senang
"Aku akan keluar sebentar oke? Aku janji tak akan lama" ucap Justin sambil menarik kursi belajarku
"Hell yeah, pergi saja Just kau memang tidak mengerti kenapa aku senang sekali sekarang kau berada disini dan..."
"Barbara aku perlu menjemput pacarku dulu, dia sangat penting" ucap Justin memotong pembicaraanku. Dia sangat penting? Ok artinya aku sudah tak penting lagi
"Aku tak akan lama aku janji" ucapnya lagi sambil menatapku dengan puppy facenya. Sial Justin tak memberi tau bahwa ia sudah mempunyai pacar
"Dan kau tak memberi tau bahwa kau sudah mempunyai pacar Justin, sungguh kau benar-benar berubah" ucapku. Sungguh aku kecewa padanya, kenapa belakangan ini ia benar-benar tertutup padaku.
"Kau benar-benar percaya bahwa aku mempunyai pacar bar? Hahaha" hell aku di tipu olehnya
"Pergi Just, saat ini aku sedang tak ingin melihat wajahmu. Sungguh" ucapku lalu menyelimuti badan sampai mukaku dengan selimut tebal ini
"Hei aku hanya bercanda jangan marah seperti itulah sweety" ucap Justin mencolek-colek pinggangku
"Jangan menyentuhku" ucapku keras, mungkin agak berteriak.
"Kau mengerikan, kau tidak bisa ku ajak becanda bar" ucap Justin dengan nada yg melemah. Ada apa dengannya?
"Aku rindu Mom and Dad" ucap Justin lagi dengan nada yg sama malah bisa dibilang sangat lemah.
Aku pun mengeluarkan diriku dari balik selimut dan menatap Justin yg sedang menundukkan kepalanya"Just, are you ok?" Tanyaku karna aku benar-benar khawatir akan Justin seperti ini
"Haha aku tak apa bar, aku hanya merindukan mereka saja dan aku sedang banyak sekali masalah haha aku cengeng sekali" ucapnya lagi dengan diselingi tawa yg begitu menyakitkan
"Free hug?" Ucapku dengan membenarkan posisi tidurku lalu duduk dan membuka tanganku siap-siap akan memeluk tubuh kekar Justin
Justinpun lalu menghampiriku dan memelukku sangat erat. Ada apa dengannya? Masalah apa yg sedang Justin hadapi sampai-sampai ia seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS
FanfictionI still have feelings for you. And no matter how many times i tell myself that im better off without you, a part of me just wont let go I wish I had a delete button in my life. To delete some people, some memories, and some feelings. -Barbara Pal...