"Kau tak akan melepaskan kepalamu dari pundakku Zayn?"
Zayn langsung melepaskan kepalanya lalu ia berdiri dan duduk di kursi belajarku dengan menggeserkannya dekat sekali denganku
"Soal tadi maaf aku tak bermaksud" ucapnya lalu memasukkan iphonenya ke dalam sakunya
"Ya tp kau berat sekali sungguh zayn, pundakku pegal" cibirku dengan memijit pundak kiriku pelan
"Bukan maaf karna menyender padamu tapi... ya itu juga aku minta maaf" ucap Zayn berlagak aneh
"Lalu?" Ucapku dengan kening yg mengerut tanda bahwa aku bingung
"Menciummu" Deg! Sial aku lupa bahwa Zayn tadi menciumku dan dia sekarang minta maaf padaku, kenapa pipiku terasa panas sekali
"Maaf aku tak bermaksud, aku hanya ingin si keriting itu tau bahwa kau pacarku barb dan aku tak suka kau berdekatan dengannya" ucap Zayn menatapku sedikit tajam
.....
Setelah perbincangan yg cukup serius dan mencengkam itu selesai, Zayn pamit sebentar akan pulang katanya ia harus mengerjakan tugas kantor ayahnya yg perlu ia bantu, dan kembalilah aku seperti semula hanya duduk tapi mungkin berbeda sedikit kali ini, aku sekarang berada di ruang tv karna aku terlalu bosan untuk diam di kamar, aku tidak menonton tv tapi aku hanya menatap layar iphone sambil membalas pesan-pesan singkat dari Niall dan satu pesan masuk yg baru dari hmm... Luke
From : Niall bodoh
Ok sampai jumpa besok beib.<3
Seperti itulah Niall, walaupun ia sudah mempunyai pasangan tapi emotion atau panggilannya padaku seperti bukan untuk teman melainkan pasangannya.From: Luke x)
Bagaimana kakimu?
Apa Luke khawatir? Atau hanya basa-basi?To: Luke x)
Lebih baik. Terimakasih:)From: Luke x)
Terimakasih untuk apa?Baru saja aku akan membalas pesannya, panggilan masuk muncul dari... "Zaynie" ada apa si arab ini menelefonku? Hey kau mengganggu
*via telfon*
"Ada apa?" Tanyaku langsung to the point tidak ada hallo atau hai di awal
"Ku jemput kau jam 7 bersiap-siaplah sekarang"
"Sorry? Apa kau tak salah..."
"Tak usah banyak bicara, kau hanya perlu menggunakan dress sopan saja" potong Zayn
"Kau mau membawaku kemana?"
"Bersiap-siaplah sekarang kalau kau banyak bertanya nanti kita akan telat, kalau kau tidak mau ikut akan ku bongkar rahasiamu denganku"
....Persetan dengan Zayn. Apa-apaan dia? Enak sekali menyuruhku melakukan apa yg dia mau. Tapi aku penasaran, Zayn akan mengajakku kemana? Dinner? Atau ia akan menculikku? Dan atau lebih parahnya lagi apa ia ingin membunuhku? Hell barbara otakmu sangat bodoh bisa berfikiran seperti itu
Jam sudah menunjukkan pukul 6 itu artinya aku hanya mendapatkan waktu 60 menit lagi untuk bersiap-siap. Sial! Aku benar-benar bingung dress sopan seperti apa yg harus aku pakai?
"Hei swe... Hell barbara kau sedang apa? Kenapa bajumu berantakan seperti ini?" Ucap Justin kaget dan begitu berlebihan. Tapi Justin memang benar juga, kulihat kasurku dan lantaiku sudah penuh dengan baju-bajuku. Uh inilah wanita, beribu baju bagus tapi kalau ia ingin pergi, tak ada baju bagus 1 pun.
"Just kau bisa membantuku kan? Tolong pilihkan dress sopan yg bagus untukku please" Justin mengerutkan keningnya tapi ia menurut juga
Justin mengacak-ngacak lemariku dan menunjukan dress merah. Aku langsung masuk ke wc dan mencobanya, hasilnya... aku seperti akan datang pada club club murahan. Justin terkekeh melihatku seperti ini ia mengangkat kedua jempolnya dengan tawanya yg begitu besar"Justin please untuk kali ini serius ok? Waktuku tak banyak" ucapku, Justin hanya mengangguk mengiyakan
Kalii ini aku sudah mencoba 3 dress tapi tak ada satupun dress yg menurutku sopan.

KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS
Fiksi PenggemarI still have feelings for you. And no matter how many times i tell myself that im better off without you, a part of me just wont let go I wish I had a delete button in my life. To delete some people, some memories, and some feelings. -Barbara Pal...