[𝟙𝟙]📍

422 49 7
                                    

VOTE+KOMEN!!!

BACA BAB INI SAMBIL DENGERIN LAGU STRONG - ONE DIRECTION

" i'm sorry if i said "i need you"

"But i don't care, i not scared of love"

"Cause when i'm not with you i'm weaker"

"It that so wrong? It is so wrong"

"That you make me strong"

GAK NYAMBUNG EMANG, TAPI MENURUT AKU LAGU INI COCOK BUAT DOYOUNG HEHEHE

KARENA YANG BUAT DIA KUAT SAMPAI SAAT INI ITU JISOO.

"Kim Jisoo, she makes me strong."
─Kim Doyoung

°°°

"Hmp.." Perlahan Jisoo membuka matanya. Kepala wanita itu berdenyut hebat, hendak memegang kepala namun tidak bisa.

Tangannya terikat, sangat kuat.

Gue dimana? Mata wanita itu menatap remang ke sekitar ruangan yang dia tempati.

Sebuah plester hitam tertempel sempurna di bibir Jisoo, dia duduk di kursi dengan kaki serta tangan yang terikat terpisah.

"Hmp.. mpp.. hmp" Jisoo bergerak gelisah, berusaha melepas tali yang mengikat di kedua pergelangan tangan nya.

Tak berselang lama, knop pintu berputar dari luar terdengar obrolan beberapa pria yang akan masuk ke ruangan tempat Jisoo.

Wanita itu kembali bergerak. "Hmp... hmp..."

Sesosok pria masuk mengenakan setelan jas rapi, agaknya dia baru saja pulang dari kantor.

Mata Jisoo membulat sempurna, saat mengetahui siapa orang yang ada di hadapannya saat ini. Tapi, bagaimana mungkin?

Doyoung?

Pria itu tersenyum, lalu melepas kasar plester hitam yang membekap mulut jisoo. "Lepasin gue!!" Teriak wanita dengan rambut tergerai itu, penuh emosi yang menggebu-gebu.

Doyoung tak mengindahkan lelaki itu menyuruh beberapa orang penjaga yang berdiri di belakangnya tadi, untuk keluar. Mereka mengangguk. Lalu pergi dari ruangan tersebut.

"Lu budek hah?! Lepasin gue anjing!"

Doyoung tak mengubrisi perkataan wanita itu. Dia berjalan ke arah jendela dan membuka gorden ruangan tersebut. Membuat mata Jisoo silau terkena pantulan sinar matahari, yang sebentar lagi tenggelam.

"Jisoo, kalau seandainya dulu. Gue gak bisa tetep sama lu. Apa mungkin kita masih bisa bareng sampe sekarang?" ucapnya menatap ke arah luar jendela. "Gue masih berharap banget, kalo lu mau maafin gue."

Jisoo yang sedari tadi sibuk untuk melepaskan diri pun, menoleh sebentar. Dia tidak mendengar dengan benar apa yang Doyoung katakan.

"Kita dulu," Lelaki itu menutup matanya sebentar, sedang mengingat kenangan dirinya bersama Jisoo. "pernah sedekat Desember ke Januari kan, jis?" Lanjut Doyoung.

Sepertinya dia sudah terbutakan oleh cinta.

Jisoo berdecih lalu terkekeh sinis menatap punggung Doyoung dari belakang. "Ngapain sedeket Desember ke januari, kalo bisa sejauh Januari ke Desember?" Perkataan Jisoo tadi sukses membuat Doyoung menoleh ke belakang.

My secretary KIM JISOO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang