HELLO!!
AYO BANTU SHARE CERITA INI KE SOSIAL MEDIA YANG LAIN (tiktok, ig, Twitter, fb, dll)
YANG BELUM VOTE, AYO VOTE DULU + KOMEN NYA YAHHHH
THANGKYUUU!
♻️ R E V I S I ♻️
***
Bermenit-menit Jisoo lalui dengan rasa bosan. Dirinya kini sendirian berada di dalam ruang rawat tersebut dengan infus yang terpasang. Wanita itu menghela nafas sejenak.
"Bosen banget..." Monolog Jisoo sembari memukul pelan tempat tidur nya, menggunakan tangan kiri.
Setelah Seokjin pergi, tidak ada lagi yang bisa dia ajak untuk berdebat. Mendadak saja kepergian pemuda itu ke kantor membuat rasa bosan melanda Jisoo.
"Arin, kapan pulang sih?"
"Gue pengen kabur deh rasanya."
Bertepatan dengan penuturan Jisoo itu. Suara pintu terbuka dapat di dengar jelas, lalu muncullah Arin. Gadis dengan rambut tergerai itu melepaskan jaket abu-abu ──pemberian laki-laki tidak di kenal, beberapa waktu yang lalu── dia taruh jaket tersebut di sandaran sofa, baru kemudian menaruh plastik belanjaan di atas meja.
"Dateng juga, kakak kira kamu gak bakal ke sini rin."
Arin memutar bola matanya malas. Dia lalu Menyerahkan 1 sachet ginseng merah kepada Jisoo. "Kalo aku enggak ke sini, kemana lagi? Di rumah juga gak ada orang. Masak iya aku sama setan di sana." Tutur gadis itu dengan bibir yang mengkrucut sebal.
Terkekeh pelan, Jisoo bergerak membuka bungkus ginseng.
"Siapa tau aja kamu lebih milih buat kumpul sama temen-temen ketimbang ngerawat kakak."
Arin terlihat memutar bola matanya malas. Enggan untuk menjawab pernyataan Jisoo yang sama sekali tidak penting bagi nya.
"Oh, ya. Kak Jisoo udah makan?"
"Udah tadi dibuatin bubur sama Seokjin." Jawab Jisoo. Dia melihat Arin yang sedang meneguk minuman soda. Dirinya meneguk ludah kasar. "Rin, kamu sempet mampir ke Minimarket?"
"Iya. Beli makanan sama minuman dingin juga, lagian di rumah gak ada yang masak."
Menghela nafas panjang, Jisoo jadi merasa bersalah dengan adik nya. Jika saja dia tidak di rawat di rumah sakit mungkin Arin tidak harus memakan makanan instan yang kurang menyehatkan itu.
"Arin, kakak minta maaf sama kamu. Gara-gara kakak sakit, kamu jadi harus makan-makanan yang gak sehat kayak gitu."
"Ck! Kak Jisoo jangan ngomong gitu! lagian kan sama aja, waktu Arin sakit Kakak yang repot. Sekarang kakak sakit Arin yang repot." Sahut Arin. "Kita berdua saling membebani satu sama lain kak."
"Jadi kakak gak harus ngerasa gak enak sama aku. Orang aku juga ngebebanin kok."
Jisoo bersyukur, bahkan sangat bersyukur memiliki saudara perempuan sebaik Arin. Bahkan adik nya itu sangat pengertian, tidak pernah menuntut akan sesuatu. Selalu menuruti perkataan orang yang lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My secretary KIM JISOO [END]
Storie d'amoreKim jisoo wanita yang berkerja sebagai sekertaris di perusahaan KIM'S GRUP, kehilangan ciuman pertamanya akibat seorang lelaki yang tidak tau malu. Sialnya lagi lelaki itu adalah direktur barunya di perusahan kim's. ── "Hey! What are you doing?!" Se...