Happy reading 😒
°°°
Jisoo memandang sebuah poster besar yang berisi gambar Seokjin dan sebuah ponsel berwarna gold dengan cowo itu mengenakan setelan jas rapi motif kotak-kotak.
Wanita itu menuntun kakinya hingga masuk ke dalam ruangan dan duduk di meja kantor yang kini sudah berpindah tempat menjadi di ruangan Seokjin tapi pada bagian luar.
Baru menundukkan bokong nya suara gerasak-gerusuk terdengar di luar ruangan, membuat Jisoo menghela nafas lelah.
Entah kekacauan apa yang akan terjadi di kantor ini.
Ok, kini wanita itu memerlukan istiraha dan libur. Mungkin selama 1 minggu gak papa lah lagian selama bekerja dia juga tidak pernah ijin atau apa kan? Jadi fine-fine aja.
Kembali fokus pada laptopnya. Suara bising di luar kembali terdengar hingga membuat kuping Jisoop pengeng.
Brak!
Terkejut? Tentu saja. Jisoo langsung mengarahkan pandangan kepada wanita yang sedang di halangi 2 satpam agar tidak masuk kedalam ruangan Seokjin.
Lagi dan lagi, hal ini sudah ke 15 kalinya semenjak poster Seokjin di sebar luaskan. Selalu saja ada wanita yang datang jika tidak mengaku tunangan nya, maka akan mengaku di hamili Seokjin, bukan hanya itu mereka bahkan membuat foto-foto editan kemudian di serahkan sebagai bukti kepada polisi.
Sontak saja itu membuat kepala Jisoo berdenyut nyeri terlebih lagi sang pelaku sekarang sedang di luar kota mengurus perusahaan yang lain.
Bangkit dari tempat duduknya Jisoo berjalan mendekat ke arah wanita itu.
"Ada yang bisa saya bantu nona?"
Wanita dengan surai sepundak itu menelisik penampilan Jisoo dari bawah hingga atas, kemudian tersenyum remeh.
"Siapa kamu?" Tanya nya mengacuhkan pertanyaan Jisoo tadi tentu membuat dirinya kesal ingin mencakar wajah manusia itu.
Tapi demi kehormatan perusahaan gak papa lah dia di hina seperti ini, asal jangan yang aneh-aneh aja sih. Kalo gak udah di tebas itu kepalanya.
"Saya Jisoo sekretaris tuan Seokjin Nona." Balas Jisoo memperkenalkan diri sembari membukuk hormat. "Ada yang bisa saya bantu?"
Wanita itu berguma oh. Kemudian menggebrak meja Jisoo membuatnya terjengit kaget, begitupun kedua satpam yang sedang berdiri di belakang wanita itu.
"Saya Yeri! Bilang pada Bos mu bahwa dia harus tanggung jawab, karna dia saya jadi hamil" sentak wanita bernama Yeri itu, dia sudah berkaca pinggang bersiap-siap untuk mengoceh kembali.
Jisoo mengode dua satpam tadi agar menarik Yeri keluar dari kantor ini, tapi tetap saja wanita itu kekeuh minta di pertemukan dengan Seokjin.
Mengambil kertas di atas meja, Jisoo sodorkan di depan Yeri. "Catat alamat, no ponsel sertakan nama lengkap anda juga."
Terlihat kedua alis Yeri bertautan bingung. "Buat apa?"
Nyantet lu bambang!
"Buat di serahkan kepada tuan Kim, nanti yang bersangkutan akan menghampiri anda." Jelas wanita itu dengan penuh kesabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My secretary KIM JISOO [END]
RomanceKim jisoo wanita yang berkerja sebagai sekertaris di perusahaan KIM'S GRUP, kehilangan ciuman pertamanya akibat seorang lelaki yang tidak tau malu. Sialnya lagi lelaki itu adalah direktur barunya di perusahan kim's. ── "Hey! What are you doing?!" Se...