My secretary KIM JISOO [END]

• 𝕄𝕪 𝕊𝕖𝕔𝕣𝕖𝕥𝕒𝕣𝕪 𝕂𝕚𝕞 𝕁𝕚𝕤𝕠𝕠 •

SELAMAT MEMBACA ULANG MY SECRETARY YANG SUDAH DIREVISI, SAYA HARAP SEMOGA KALIAN SUKA YA!!

BERHARAP SEMOGA GAK ADA
TYPO TAPI KLO MASIH ADA I'M SORRY

️♻️ R E V I S I ♻️

***

Menjadi seorang pegawai kantoran tentu bukan hal yang mudah, selain harus pintar kita juga harus cekatan dan bisa mengatur waktu untuk keluarga.

Begitulah hal yang di alami oleh seorang gadis cantik bernama Jisoo tepatnya kim Jisoo. Gadis kantoran yang bekerja sebagai sekertaris di bawah naungan KIM'S GRUP ini merasa beruntung karna memiliki atasan yang baik dan ramah seperti pak Jae-wook.

Jisoo sendiri tinggal bersama sang adik di sebuah rumah di pusat kota Seoul. Adik jisoo bernama Choi Ye-won lebih sering di panggil Arin. Arin sekarang sedang duduk di bangku SMA, sedangkan kedua orang tua Jisoo tinggal di Jerman untuk sementara waktu.

"Kak, Hari ini aku mau ngumpul sama temen di coffe. Maaf kalo mungkin pulangnya agak telat." Ucap Arin, sembari mengoles roti nya dengan selai.

"It's okay. Gak papa asal jangan pulang malem aja. Jam 7 harus udah di rumah."

Arin tersenyum senang lantas memeluk kakak perempuan nya itu dengan sangat erat. "Uuu makasi banyak kak."

"You are welcome." Jawab Jisoo sembari membalas pelukan hangat adiknya. "Sekarang cepat makan, habis itu berangkat sekolah. Nanti kamu ada kelas tambahan'kan? Jangan lupa bawa bekal." Ucap gadis itu lanjut mengoles roti lalu menaruh nya diatas piring Arin.

Arin menepuk jidat nya. Dia hampir saja lupa jika hari ini ada kelas tambahan. "Makasih kak udah ngingetin." Memakan habis roti nya, Arin pun mengambil tas dan pergi meninggalkan Jisoo. Sesaat langkah gadis itu terhenti dan berbalik menghadap Jisoo.

"Kak Jisoo, Arin berangkat ya! Jangan lupa makan siang nanti. Jangan kebanyakan kerja juga, istirahat yang banyak biar sehat. Bye!"

Senyum sipit Arin menular pada Jisoo. "Makasih Arin, kamu juga jangan lupa makan bekal nya oke?"

Untuk beberapa saat Arin menggerakkan tangan layaknya seorang tentara. "Siap komandan!" Sedangkan Jisoo hanya bisa menggeleng sambil tersenyum melihat tingkah laku adik nya itu.

"Udah sana berangkat! Hati-hati dijalan."

"Yang dihati kapan jalan-jalan!" Lanjut Arin melangkah pergi dari ruang makan.

"Kapan-kapan!" Sahut Jisoo yang masih bisa mendengar ucapan adiknya. Setelah kepergian Arin, wanita itu menghembuskan nafas panjang. "Semangat Kim Jisoo!"

***

Jisoo berjalan masuk ke dalam kantornya dengan tergesa-gesa, kemudian belok kiri dan berhenti di depan lift. Dia tidak menyadari bahwa lantai di depan lift itu baru saja di pel, dan sepertinya ob disana lupa memberi tanda peringatan.

Alhasil wanita cantik itu terpeleset dan hampir jatuh ke lantai yang licin. Namun seorang lelaki dengan tangan kekarnya lebih dahulu menopang tubuh Jisoo, menahan dirinya agar tidak jatuh. Tetapi sebuah hal tak terduga tiba-tiba saja terjadi.