[𝟙𝟞]📍

411 44 5
                                    


🌏

4️⃣✌

👆

✊✊❌ ✊✊

🖕🖕

👉👈

MARI VOTE + KOMENNN

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KEMANA AJA BOLEH.

♻️ R E V I S I ♻️


Happy reading♡♡ JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SIS

°°°


"Boleh gue suka sama lu?"

Jisoo menghentikan aktifitasnya sejenak, berusaha mengontrol debar jantung yang sangat cepat. Dia berdehem singkat mengatasi keheningan untuk beberapa saat terjadi. "Y─ya boleh. Lagian itu kan hak lu, ngapain ijin ke gue?" Jawab Jisoo memasukkan sesendok bubur ke dalam mulutnya.

Anjir! Ini bubur atau apa dah asin bener.

"Lu suka gak sama gue?"

"Uhuk! Uhuk!" Jisoo tersedak akibat perkataan Seokjin tadi, dengan cepat dia menyodorkan susu rasa vanila itu langsung di teguk habis oleh sang empu. Sial! Rasanya anying sekali.

"Ng─gak, gue gak suka sama lu."

Jantung Seokjin berdenyut nyeri, mengetahui sebuah kenyataan yang mybe menurut dia begitu menyakitkan. Memang rada alay manusia satu ini.

Lihat saja sekarang dia sudah memegang jantungnya seoal-olah dia sangat tersakiti atas jawaban dari Jisoo tadi. "Sumpah Jis, hati gue sakit denger nya." Ucap Seokjin masih setia memegangi dada bagian kirinya.

"Alay, gak like gue." Balas Jisoo santai.

Seokjin kembali ke posisinya semula. Memperhatikan Jisoo yang sedang sibuk menghabiskan bubur ayam buatannya. Lagi untuk yang kesekian kalinya lelaki itu di buat terpana oleh wajah cantik milik Jisoo. Bibir merah alami berbentuk love itu seakan memberi perintah kepada Seokjin untuk di jenguk.

Dengan tangan kiri menopang dagu, lelaki itu sedikit memiringkan kepalanya. Melihat di sudut bibir Jisoo ada sisa bubur yang tertinggal. Tangan Seokjin terangkat lalu menyeka sudut bibir Jisoo, membuat wanita itu memelankan kunyahannya.

Waktu seakan berjalan lambat, Seokjin memasukkan sisa bubur yang berada di ibu jari ke dalam mulutnya. "Enak," Guma lelaki itu dengan mata yang tak henti-hentinya menatap Jisoo.

Sumpah ini tatapan nya si Jin tomang udah kaya om-om pedo.

Tuk!

"Awsh!" ringis Seokjin kala Jisoo memukul dahinya dengan sendok besi di tangannya.

"Jangan liatin gue kaya gitu, gue gak suka." Ucap Jisoo, menaruh mangkuk bubur itu ke atas nakas dan menghabiskan susu vanila yang tinggal setengah. "Makasih udah perduli."

"Asal lu tau perduli gue gak gratis." Balas Seokjin mengambil ponselnya di saku celana langsung beralih ke aplikasi instagram.

Melihat beberapa DM dari orang-orang yang tak di kenal untuk mengajaknya bertemu.

My secretary KIM JISOO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang