[𝟘𝟚]📍

1.2K 114 5
                                    


HOW ARE U TODAY??

SEMOGA BAIK2 SAJA YA TEMAN-TEMAN

AKU INGETIN BUAT YANG BELUM VOTE
AYO SEKARANG!!

TEKAN BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH. TAMBAHKAN KOMENTAR JUGA YA

️♻️ R E V I S I ♻️

***

Ting!

Pintu lift terbuka. Jisoo melangkah keluar ──dengan seorang pria berkemeja lengan panjang putih, jas hitam nya dia samping kan di pundak kiri── sembari memijat pelepisnya pusing.

Dia baru saja selesai melakukan pertemuan dengan seorang klien, tadi dirinya sempat bingung harus berbuat apa lantaran Seokjin tidak dia temukan dimanapun padahal jadwal pertemuan sebentar lagi. Tapi untungnya, ada orang baik yang mau membantu Jisoo.

Membungkuk kan tubuh nya sejenak. Wanita itu kembali menatap wajah lelaki didepan nya. "Terimakasih atas bantuan anda Tuan Min. Mungkin jika tidak ada anda, klien itu sudah memarahi saya habis-habisan." Ucap Jisoo tulus.

Min yoongi. Salah satu direktur di perusahaan Kim's Grup itu hanya memandang Jisoo sekilas. Setahu wanita itu ada lima direktur di perusahaan ini, salah satu diantara mereka adalah direktur Utama (CEO) sekaligus pemilik perusahaan. Ya, bisa di tebak lah siapa pemilik nya.

"Gak usah sok formal sama gue." Ucap Yoongi dengan tatapan sinis. "Dasar singa!" Umpat nya pelan sebelum akhirnya pergi dari sana.

Jika saja bukan karena perintah direktur utama. Dirinya tidak akan mau mencampuri urusan orang lain. Apa lagi harus mengerjakan tugas yang bukan kewajibannya.

Jisoo menghela nafas panjang. Kembali kepalanya terasa pening. "Cowok itu, awas aja kalo ketemu bakal gue bunuh!" Tentu saja yang Jisoo maksud adalah Seokjin, tidak ada lelaki lain yang bisa membuat nya semarah ini selain dia.

***

Hampir saja Jisoo menabrak orang yang lewat didepan nya, untuk saat ini dia benar-benar tidak bisa fokus.

"Chu?? Lu gak papa?" Tanya Rose khawatir. Dia memegang kedua pundak Jisoo, menahan nya agar tidak ambruk ke lantai.

Kepala Jisoo mengangguk pelan, berbeda sekali dengan keadaan nya yang jauh dari kata baik. Ya, bagaimana Jisoo bisa baik-baik saja energi wanita itu terkuras habis. Belum lagi, dia tidak sempat makan siang. Perut nya terlihat lebih kempes dari pagi tadi plus sekarang kepala Jisoo benar-benar terasa sakit.

"Enggak, saya baik-baik aja. Maaf tadi gak fokus jalan. Makanya hampir nabrak." Jawab nya sembari tersenyum tipis. "Saya, pergi dulu."

"Tunggu!" Cegat Rose sembari menyerahkan sebuah dokumen. "Tolong kasi ini ke Seokjin."

Mendengar nama itu, wajah Jisoo berubah kesal. "Serahkan saja sendiri. Saya malas bertemu lelaki itu."

"Wah,wah, emang apa sih yang dia lakuin sampe lo kesel kayak gini?"

"Udah lah pergi aja sana, saya males jelasin masih banyak kerjaan. Nanti lagi ya?"

My secretary KIM JISOO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang