11. Molly

1.3K 151 3
                                    

Pada akhirnya mereka pergi menuju ke Deen Hag

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya mereka pergi menuju ke Deen Hag. Sophie bersyukur karena Xander masih bersamanya hingga sekarang, ia tidak ingin menghabiskan perjalanan bersama Axl yang menyebalkan. Ia bahkan berharap Axl tidak akan pernah muncul lagi, kebenciannya kepada pria itu tidak tertandingi.

Mereka pergi dengan kereta api, Xander menyewa satu kabin yang mewah untuk perjalanan mereka. Sophie tidak mengerti bagaimana Xander yang merupakan seorang buronan bisa lolos begitu saja dari penjagaan ketat di terminal kereta, begitu pula dengan sepuluh orang bawahan Xander yang ikut bersama mereka.

"Boleh aku duduk di sampingmu, Ms Banks?"

Sophie terkekeh pelan saat Xander muncul di hadapannya setelah pria itu pergi selama lima belas menit untuk berbicara dengan komplotannya.

"Dengan senang hati Mr Barone"

Mendaratkan bokongnya tepat di sisi Sophie, Xander mengambil satu tangan mungil gadis itu ke dalam genggamannya lalu bertanya, "Kau membutuhkan sesuatu?"

Sophie menggeleng pelan, "Tidak, Xander"

"Camilan, mungkin?"

"Tidak, aku sudah kenyang"

Xander mengecup kening gadis itu lalu membimbing kepala Sophie untuk bersandar di bahunya, "Well, apa yang bisa kita bicarakan di sepanjang perjalanan yang membosankan ini, Soph?"

Oh, ini kesempatan emas, pikir Sophie. Dia ingin tahu banyak tentang Xander, yeah Xander memang sudah jujur tentang DID yang pria itu derita, namun Sophie pikir Xander masih menyimpan sesuatu darinya. Tentang alasan mengapa Xander membunuh John Van Bergen, misalnya. Ya, Sophie tahu  bukan keinginan Xander membunuh Van Bergen melainkan Axl, tapi setidaknya kekasihnya pasti mengetahui alasan apa yang membuat Axl melenyapkan John Van Bergen pada malam pertunjukan ballet Sophie yang gagal.

"Aku ingin bertanya sesuatu" ucap Sophie.

"Apa itu?" Sophie dapat mendengar perubahan pada suara Xander, kegelisahan sangat kental menyelimuti suara berat pria itu.

"Jika kau tidak keberatan, aku ingin tahu alasan mengapa kalian membunuh John Van Bergen?"

Xander menjilat bibir bawahnya yang mengering, "Aku minta maaf Sophie, tapi belum saatnya bagimu untuk mengetahui hal ini"

Oh?

"Apakah...apakah Axl yang terpaksa membuatmu harus menghadapi semua ini?" tanya Sophie, dengan hati-hati.

Xander menggeleng pelan, "Tidak Sophie, Axl tidak pernah membunuh tanpa alasan. Semua tindakannya memang salah tapi dia melakukan semua itu demi keadilan. Karena alasan itulah ia muncul di dalam diriku, aku terlalu pengecut dan tidak mampu memperjuangkan keadilan untuk diriku sendiri" ucap Xander.

Sophie terdiam karena memang sulit baginya mengerti penjelasan Xander yang penuh dengan teka-teki. Pria itu belum siap menceritakan secara gamblang apa yang sebenarnya terjadi. Yang Sophie tahu ada yang salah dengan masa kecil Xander yang membuat pria itu trauma hingga saat ini.

En Pointe (Exotic Dances Collection 4) / CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang