'Goddess Of Death' (dua)

4.6K 548 19
                                    

~Happy Readers~

'Enjoy baca cerita saya,nikmati alurnya. Permainan akan segera di mulai'

         

☃️  'Jangan lupa vote dan komen cerita ini!! Tinggalkan jejak gays. Semoga suka dengan cerita saya,enjoy ya gays'☃️

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan ya.

🌬️🌬️🌬️

2.move

Mereka berempat sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta setelah perjalanan panjang. Semua mata menatap takjub ke arah empat gadis yang menjadi sorotan. Bagaimana tidak, paras mereka yang sempurna membuat semua orang berdecak kagum.

Mereka berjalan tanpa mempedulikan tatapan memuja semua orang. Keempat gadis itu sedang sibuk mencari seseorang yang menjemput mereka, mata nya menatap sekiling mencari orang yang ia cari sehingga mata ila tak sengaja melihat orang yang sedari tadi mereka cari, ila tersenyum lalu-

"PAK BOTAK!!" Teriak ila akibat teriakan ila semua orang terjolak kaget,bahkan bayi yang tertidur menangis karna mendengan teriakan ila.

Pak botak itu orang yang mereka cari, namanya pak ilham, namun karna kepala nya yang botak mereka memanggil nya dengan sebutan 'pak botak' pak ilham juga tidak keberatan dengan itu.

Pak botak berjalan ke arah ke empat gadis tersebut. " Ayo non mobil nya sudah siap" ujar nya sopan.

"Jangan gitu lah pak, bapak mah sama ke siapa aja"ujar selvira dan mendapatkan balasan senyum dari pak botak.

Mereka memasuki mobil sport mewah bewarna silver, semua pergerakan mereka tak lepas dari tatapan orang sekitar. Mereka seolah magnet yang menarik mereka untuk terus melihat.Mobil sport itu membelah jalanan ibu kota Jakarta yang padat.

Ila dan selvira tertidur sedangkan Monica gadis itu membaca buku, Monica bukan hobi membaca ia hanya melakukan itu ketika ada waktu luang saja. Berbeda dengan Cessy gadis  pemilik mata hitam kelam itu menikmati pemandangan kota Jakarta malam hari, tidak banyak berubah seperti dulu pikirnya.

Mereka berempat sampai di sebuah rumah cukup besar, sebenarnya tadi mereka akan tinggal di apartemen namun Cessy berkata ia memiliki rumah yang di berikan bunda nya dulu saat umur 6 tahun, masih kecil memang tapi hadiah nya tak sekecil umur nya.

Mengingat nama bunda nya cessy tersenyum ia merindukan sosok malaikat berhati lembut itu, gadis menatap keatas langsung lalu tersenyum.

Cessy kecil sedang kelabakan kesana kemari mencari bunda nya, ia takut bunda nya di culik.

"Undaa... Undaa dimana ih ces cari unda.. kok unda nda ada? Kata Oma unda di Kamal kok" ujar Cessy mata bulat nya menatap kamar bunda nya yang tidak ada siapapun.

Mata nya tak sengaja menatap balkon berlihat bunda nya yang sedang melihat langit. Kaki mungil nya berjalan ke aras bunda nya. Entah apa yang di pikiran oleh bunda nya sehingga tak menyadari keberadaan Cessy.

"Unda kenapa Disni? Ces caliin unda tapi unda Disni, ces sebel ih"ujar Cessy sambil cemberut tangan nya di lipat di dada.

Bunda Cessy tersentak kaget karna suara itu, lalu dia melihat putri nya yang sedang cemberut, Arina Albara nama bunda dari Cessy. Sosok wanita kuat wanita lemah lembut penyanyang dan penyabar. Menurut Cessy Arina adalah pusat kehidupan nya.

Goddess Of Death [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang