'Goddess of death' (Empat lima)

2K 188 13
                                    

       ~Happy Readers~

☃️ 'Jangan lupa vote dan komen cerita ini!! Tinggalkan jejak gays. Semoga suka dengan cerita saya,enjoy ya gays'☃️

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan ya.

🌬️🌬️🌬️

45. Telat

"Dasi gue mana!"

"Liptin gue! Bibir gue pucet banget nih"

"Kok kaos kaki gue beda sebelah sih?!"

"Jadwal mana woi!"

"Anjing sempak siapa nih!"

"Punya gue anjir"

Kini keempat gadis sedang kelabakan seperti di kejar setan, bagaimana tidak mereka baru saja bangun beberapa menit yang lalu. Monica yang biasanya paling pertama bangun juga ikut telat,itu semua karena mereka begadang menonton flim kesukaan mereka sampai jam 4 pagi. Berakhir mereka telat seperti ini.

Cessy berdecak sebal melihat sahabatnya yang sangat rusuh itu menyebabkan rumah berantakan karena ulah mereka. "Kita udah biasa telat di Itali" ujar Cessy datar membuat pergerakan mereka terhenti kemudian menatap Cessy yang menatap mereka malas.

Mereka terkekeh kikuk mengingat itu, padahal di Itali mereka tidak pernah absen datang telat. Hanya saja di Indonesia mereka lebih rajin karena tidak ingin membuka jati diri mereka.

"Lah iya kenapa kita rusuh ya?" Tanya ila bingung membuat Selvira menabok punggung gadis mungil tersebut.

"Biasa lah anemia kita" ujar Selvira.

"asmesia" ujar ila mengoreksi ucapan Selvira.

"Amnesia bego!" Cetus Monica mendengar tidak ada yang benar dari mereka berdua. Selvira dan ila menggaruk tengkuknya kikuk mendengar ucapan Monica.

"Ayo" ujar cessy mengambil konci mobil lalu berjalan ke arah bagasi di ikuti ketiga sahabatnya. Cessy mengendarai mobil dengan santai tidak ada raut panik sama sekali padahal sekarang sudah jam 8:30 yang berarti gerbang sekolah sudah di tutup sejak tadi.

Mobil BMW bewarna merah berhenti di depan gerbang yang sudah tertutup. Cessy membunyikan klakson mobil nya membuat satpam itu langsung berjalan ke arah mobil tersebut.

"Neng telat pulang aja neng" ujar satpam tersebut membuat Cessy berdecak.

"Udah pak buka aja sebelum gerbang nya roboh sama temen saya" ujar ila membuat satpam tersebut terkejut,satpam itu langsung meneliti wajah Cessy dan benar saja dia adalah gadis yang membuat sekolah heboh akhir-akhir ini.

"Bapak malah ngelamun! Udah pak bukain aja temen saya kalo marah tanduk nya keluar" ujar Selvira ikut menakut-nakuti pak satpam. Pak satpam tersebut dengan cepat membuka gerbang karena tak ingin berurusan dengan cessy.

Mobil Cessy memasuki daerah parkiran lalu keempat gadia tersebut keluar dengan gaya khas mereka, berjalan santai seolah tak melakukan apapun. Mereka sampai depan kelas yang sudah tertutup di pastikan pasti pelajaran sudah mulai sejak tadi.

Cessy tidak peduli dengan hal itu menendang pintu cukup geras membuat semua orang yang berada di kelas terkejut. Cessy hanya menampilkan wajah datarnya lalu hendak berjalan ke tempat duduk nya tapi pergerakan nya terhenti.

"Siapa yang suruh kamu duduk?" Tanya Pak Eka guru PPKn yang terkenal dengan kedisiplinan nya itu. Sedari tadi ia berusaha tidak mengumpati murid nya yang tidak tau sopan santun itu.

"Gada" ujar Cessy lempeng.

Pak Eka menghela nafas gadis ini memang keras kepala. "Kalian berdua lari di lapangan 10 putaran!" Ujar nya tegas membuat keempat gadis itu bersiap untuk protes. "Gausah protes! Cepat" ujar nya lagi membuat mereka mau tak mau mengangguk malas.

Goddess Of Death [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang