~Happy Readers~
☃️ 'Jangan lupa vote dan komen cerita ini!! Tinggalkan jejak gays. Semoga suka dengan cerita saya,enjoy ya gays'☃️
Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan ya.
🌬️🌬️🌬️
44. Pergi
Hari ini libur sekolah Cessy menghabiskan waktunya untuk membaca novel 'Rembulan Tanpa Sinar' yang sempat ia beli dengan Nolan,memang saat pulang dari kebun binatang Nolan mengajak nya untuk ke grendmedia sebentar saat itu ia berkata bahwa ingin memberikan kenang-kenangan untuk Cessy.
"Ngapain sih kesini?" Tanya Cessy sebal ia sudah pegal tapi Nolan malah membawa nya ke grendmedia entah untuk apa Cessy pun tidak tau.
"Gue mau beliin Lo buku" ujar Nolan sambil memilih-milih buku tak peduli dengan Cessy yang sedari tadi mengumpati dirinya.
"Gue ga suka Novel" ujar Cessy lempeng membuat Nolan menoleh ke arah gadis tersebut.
"Terserah pokoknya lo harus baca,ini kenang-kenangan dari gue" ujar Nolan.
"Emang lo mau kemana?" Tanya Cessy bingung mendengar kata kenang-kenangan meluncur bebas dari mulut pink Cherry Nolan.
"Ga tau sih,gue ngerasa bakal pergi juah dari lo terus" ujar Nolan ikut bingung akhir-akhir ini ia selalu seperti akan benar-benar menghilang dari kehidupan orang yang ia sayangi.
"Ngaco!" Cetus Cessy malas.
Cessy paham mengapa Nolan membelikan nya novel ini,disini terdapat banyak sekali pesan moral yang di ambil dari tokoh utama yaitu 'Rembulan Rabenca Asykalaria' gadis lemah lembut yang suka ditindas,kisah hidup bulan tak semulus jalan tol. Setiap kali bulan merasa sedikit bahagia dan melupakan masalah nya tapi ada saja kejadian yang membuat nya bersedih kembali.
'Sesuatu yang di landaskan kebohongan,akan memperoleh rasa sakit yang berkepanjangan'
-Bulan Rabenca Asykalaria
"Ck,lemah amat si bulan" decak Cessy kesal saat membaca bulan hanya diam saat di tindas. Rasanya ia ingin sekali menggantikan posisi tersebut,ia akan membalas semua rasa sakit nya.
Cessy menutup buku nya sambil mengusap air mata nya yang keluar tanpa di suruh " anjing banget kenapa cerita nya bikin mewek?!" Kesal Cessy.
"Ga nyangka gue ending nya bakal ke gini" ujar nya lalu menaruh buku di atas nakas. Tiba-tiba ponsel nya berdering membuat nya langsung mengambil dan mengangkat telfon dari seseorang.
"Hallo" ucap Regan,ia Regan yang menelpon Cessy. Cessy tidak tau untuk apa lelaki ini menelponnya.
"Ya?" Tanya Cessy kepada Regan di seberang sana.
"Boleh ketemu?" Tanya Regan membuat Cessy menimang-nimang.
"Boleh" ujar cessy setelah beberapa menit hening karena tak ada percakapan.
"Oke,saya tunggu di kace Brathigrit meja no 7 ya" ujar Regan di balas deheman singkat oleh Cessy lalu ia memutuskan sambungan telepon nya sepihak. Sejujurnya Cessy sedikit bingung saat Regan tak banyak bicara seperti biasanya,tapi tetap saja hal itu tertutup oleh sifat tak peduli nya.
Cessy berjalan ke arah walk baju lalu mengganti piyama nya menggunakan baju santai. Cessy memakai tengtop hitam sedada lalu memakai cardigan rajut bewarna hijau dan celana lepis bewarna hitam, rambut nya ia biarkan tergerai seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess Of Death [Proses Penerbitan]
Mystery / Thriller[𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚-!!] ⚠️!! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐊𝐀𝐓𝐀-𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑, 𝐁𝐄𝐁𝐄𝐑𝐀𝐏𝐀 𝐀𝐃𝐄𝐆𝐀𝐍 +𝟏𝟔 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐄𝐊𝐄𝐑𝐀𝐒𝐀𝐍 !!⚠️ '$$$' Bunga Peony adalah bunga indah tapi beracun juluka...