'Goddess of death' (empat tiga)

2.1K 207 13
                                    

~Happy Readers~

☃️ 'Jangan lupa vote dan komen cerita ini!! Tinggalkan jejak gays. Semoga suka dengan cerita saya,enjoy ya gays'☃️

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan ya.

🌬️🌬️🌬️

43. Selamat jalan

Satu minggu setelah kepergian Nolan,Cessy sering kali mengurung diri di kamar,bahkan Cessy semakin dingin terhadap orang-orang. Mereka semua tau Cessy belum sepenuhnya mengiiklaskan Nolan pergi, tapi mau gimana lagi mereka tidak bisa membuat Nolan kembali hidup.

Keempat gadis menghela nafas panjang mereka berada di depan pintu kamar cessy karena sejak kemarin cessy tak keluar dari kamar nya. Mereka adalah Naura, Monica,ila dan Selvira sedari tadi mereka tak henti-hentinya membujuk cessy dengan berbagai cara agar gadis itu keluar tapi nihil cessy seolah tuli mendengar ucapan mereka.

"Gimana dong? Cessy belum makan" ujar Monica khawatir.

"Kita dobrak aja kali ini pintu?" Tanya ila membuat Selvira menoyor kepala sahabat nya.

"Jangan gile lo!"

"Yang penting Cessy keluarkan?"

"Ga gitu juga cara nya samin!" Ujar Selvira gemas ingin menabok sahabat nya sekarang juga.

"Udah-udah.kalian malah berantem" lerai Naura memisahkan mereka sedangkan Monica tak peduli ia masih memikirkan cara cessy agar mau keluar.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Cessy dengan keadaan acak-acakan dan mata sembab. Mereka semua terkejut melihat bagaimana wajah sahabat nya yang biasanya datar kini malah terlihat frustasi.

"Cessy" pangil Monica pelan matanya mulai berkaca-kaca melihat bagaimana terpuruk nya cessy kehilangan Nolan. Cessy tak menjawab langsung menubruk tubuh Monica memeluk nya erat kemudian terisak hebat.

"Sabar ya, jangan gini ces nanti Nolan disana ga tenang" ujar Naura matanya ikut berkaca-kaca mengusap punggung Cessy bergetar.

"Ini semua salah gue"ujar cessy di sela tangisan nya.

"Ini bukan salah lo Cessy! Jangan nyalahin diri lo sendiri" ujar ila mengusap air mata cessy lembut.

"Ila benar,Nolan ngorbanin nyawa nya demi lo. Supaya lo bahagia ga gini Cessy" ujar Selvira. Omongan Selvira ada benarnya,untuk apa Nolan mengorbankan nyawa nya jika cessy hidup di runding penyesalan.

"Semua yang berlalu biarin berlalu,anggap aja kejadian itu pengalaman hidup lo agar lebih baik lagi. Nolan ga mungkin ngorbanin nyawa nya demi ngeliat lo kayak gini,lo harus iklas." Ujar Monica memberi nasihat kepada sahabatnya, cessy hanya mengangguk sebagai jawaban lalu kembali masuk ke dalam kamar meninggalkan mereka yang menghela nafas panjang.

Cessy berjalan ke arah balok dengan gontai lalu mendudukkan bokong nya di kursi yang sengaja ia taruh disana. Cessy menatap langit dan hamparan taman bunga dengan pandangan kosong, cessy meremas baju nya ketika memori bersama Nolan kembali menyerbu ingatan nya. Tak ingin berlama-lama berdiam diri membiarkan memori itu menyiksa nya.

Cessy berjalan ke arah kasur king size milik nya lalu menutup mata nya berusaha tertidur. Hari ini cessy sangat lelah karena terus menerus menangis di tambah ia belum makan sejak kemarin. Tak butuh waktu banyak cessy terlelap dalam tidur nya.

Cessy memejamkan mata nya ketika tiba-tiba cahaya menerobos masuk. Cessy membuka matanya menerjap berkali-kali berusaha beradaptasi dengan lingkungan ini, bagaimana tidak semua bewarna putih layak nya kertas baru. Cessy di buat linglung setau nya tadi ia tertidur lalu kenapa ia tiba-tiba berada disini.

Goddess Of Death [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang