Goddess of death (lima tiga)

2K 175 37
                                    

~Happy Reanders~

'enjoy sama cerita nya ya. Jangan lupa vote dan komen tinggalkan jejak, suport terus cerita ini, Good luck!!

Jangan tanya berapa kali aku update dalam seminggu karena aku update kalo lagi mood bagus aja🥺 kalo mood aku lagi bagus banget pasti aku sering dobel update. Tapi akhir-akhir ini ga bisa update banyak,tugas aku banyak gays sibuk banget jadi anak ambis sesaat wkwk

🌬️🌬️🌬️

53. Ayah dan curah hati Cessy

Cessy menghela nafas nya kasar melihat kelakuan kedua Abang nya. Siapa lagi kalau bukan Chandra dan Chiko,memang mereka berdua memilih pindah ke rumah Cessy dan bunda nya tempatkan di banding harys satu rumah bersama Arafi.

Sedangkan Axel pria tersebut sudah pulang kemarin, kalian pasti tau alasan nya. Amara wanita tersebut tidak bisa jauh-jauh dari sang suami,memang mereka pasangan bucin walaupun umur nya terbilang tak lagi muda.

"Ini punya aku lah! Ngalah dong bang" ujar Chiko sedaritadi dua lelaki berbeda umur tersebut sedang memperebutkan cemilan yang arina buatkan.

"Kamu kan udah makan banyak,kamu yang ngalah lah" ujar Chandra.

"Dih! Masa jadi Abang gamau ngalah sih?!"

"Masa Abang harus ngalah terus? Sekali-kali dong kamu ngalah"

"Ga bisa ini masalahnya tentang negara dan kerohanian"

"Mana ada kayak gitu!"

Cessy mendengar kedua Abang nya terus bertengkar mendengus jengkel, sedangkan sahabat nya hanya menyaksikan mereka dan menunggu adegan bergelut saja.

"Ringan sama di jing-jing,berat sama di pikul. Ni orang ke anjing pengen bet gue pukul" ujar Cessy sinis.

Tawa mereka pecah mendengar ucapan gadis yang terkenal dingin itu. Bahkan Chiko dan Chandra ikut tertawa melupakan adegan perebutan nya tadi.

"Ngakak anjir! Dapet pantun dari mana Lo?" Tanya Selvira di sela-sela tawa nya.

"Otak"jawab Cessy acuh.

"Loh emang bisa? Kok gue ga bisa sih?" Tanya Selvira bingung.

"Lo kan gada otak Samin!" Celetuk ila membuat mereka tertawa sedangkan Selvira menatap ila sinis.

Bugh

Arina yang baru datang setelah mengambil minum,memukul punggung Cessy membuat Cessy meringis "kamu kalo ngomong ya!" Ujar nya tajam membuat Cessy mengacungkan kedua tangan nya pertanda ampun.

"Becanda bund" ujar Cessy takut seperti anak kucing yang marahi ibunya.

"Yaelah, bunda tau ga Cessy di sekolah itu jadi pereman. Masa sama bunda takut kayak anak kucing" Cibir Chiko.

"Ya elo juga takut kan sama bunda? Bunda tuh kalo marah serem,suka makan orang. Takut kan lo? Sama gue juga" ujar Cessy membuat Arina melototkan mata nya tak terima.

"Enak aja kamu ngomong gitu!" Ujar Arina sebal.

"Udah bunda sama aku aja, Cessy jangan di temenin" ujar Chandra memanasi situasi.

"Kompor!" Ujar Cessy sebal mereka hanya terkekeh melihat bagaimana interaksi mereka.

"Bunda ceritain pas Cessy waktu kecil dong!" Ujar Chiko tiba-tiba.

"Kepo amat si lu" ujar Cessy berdecak sebal.

"Durhaka banget lo jadi kembaran Ces" ujar Chiko dramatis.

Goddess Of Death [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang