'Goddes of death' (Delapan belas)

2.8K 311 21
                                    

~Happy Readers~

Selamat membaca dan cari petunjuk keluar dari sebuah permainan yang melibatkan nyawa.

☃️ 'Jangan lupa vote dan komen cerita ini!! Tinggalkan jejak gays. Semoga suka dengan cerita saya,enjoy ya gays'☃️

Tandai jika ada kesalahan dalam penulisan ya.

🌬️🌬️🌬️

18. Cessy and Nathan

Pagi hari yang cerah keempat gadis cantik itu menggunakan motor sport mereka membelah jalanan ibu kota yang padat. Deruman motor saling bersautan di setiap jalan membuat beberapa mengguna jalan mengumpat ke arah empat gadis yang melajukan motornya ugal-ugalan.

Mereka sampai di sekolah langsung memarkir kan motor nya, berjalan santai lalu masuk kedalam kelas ternyata sudah banyak murid,tak lama Naura datang membawa rantang makanan. Tak ada percakapan di antara mereka,semuanya sama-sama bungkam dengan pikiran yang melayang entah kemana.

"Pagi gays" ujar Naura mereka membalas sapaan tersebut tapi tidak dengan Cessy yang hanya diam. Pikiran nya terus terpenuhi oleh orang yang mengirim surat kemarin.

"Kenapa muka kalian kusut banget?" Tanya Naura bingung.

"Ah gapapa kok" ujar ila Naura awalnya tak percaya tapi ia hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Ah ini, gue bawain bekel buat kalian. Gue udah cerita ke mamih gue tentang kalian,katanya kapan-kapan di suruh main ke rumah" ujar Naura memberikan kotak makan nya."Di makan ya"

"Astaga baik banget lo, kan gue jadi enak." ujar Selvira tak tau diri.

"Makasih nau" ujar mereka Naura hanya mengangguk lalu menatap Cessy yang sedari tadi hanya diam.

"Ini Cessy buat elo. Gue sengaja buat ini gue juga bawain eskrim buat lu" mendengar itu Cessy tersentak kaget.

"Dari mana lo tau gue suka eskrim?" Tanya cessy dingin membuat Naura kikuk bukan main.

Pasalnya tidak ada yang pernah tau ia suka memakan eskrim, Cessy selalu memakan ketika sedang banyak masalah. Jika orang lain memilih untuk minum alkohol untuk menghilangkan pikiran, berbeda dengan Cessy yang lebih memilih untuk memakan eskrim.

Naura tertawa kikuk, gadis itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ahaha engga sih, sebenarnya ini es krim buat gue. Tapi gue liat lo kek lagi banyak masalah makanya gue kasih eskrim, eskrim itu bisa bikin lo lebih baik" ujar Naura membuat Cessy semakin curiga.

"Dari mana lo tau?"

Naura menunjukkan deretan gigi nya. "Soalnya gue gitu heheh" gadis itu menaruh kotak bekal nya di hadapan Cessy. "Di makan ya,lo pasti belum sarapan"

Cessy mengangguk pelan."Makasih" ujar Cessy Naura hanya membalas dengan senyum manis.

"Gila gue ga tau Lo jago masak" ujar ila, jujur saja masakan Naura sangat enak seperti chef bintang 5.

"Lo beli atau bikin sendiri?" Tanya Selvira.

"Ah, gue bikin sendiri. Sebenarnya ga jago si cuman sering liat mamih gue masak aja" jawab Naura.

"Masakan lo enak" ujar Cessy membuat Naura senang masakan nya di puji.

"Bener kalo ke gini lo cocok jadi master chef" ujar Monica mengacungkan jempol nya.

Ila menggeleng tak setuju. "Tapi menurut gue Naura lebih cocok jadi pembalap"

"Ga nyambung anjir"

Goddess Of Death [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang