⚠ Peringatan chap ini mengandung spoiler, salah satu character yang belum muncul di anime. Saya tidak akan membeberkan sikap atau powernya seperti aslinya (dalam manga) jadi masih bisa di nikmati tanpa terkena spoiler jalan cerita Jujutsu Kaisen yang sebenarnya.
.
.Sukuna melangkah menuju ruang tamu, diikuti Megumi yang terus menutup wajahnya karena malu. Satoru adalah orang yang paling menyebalkan. Padahal tadi siang, Megumi sudah luluh dan tersanjung dengan ucapan si iris biru terang. Namun dalam sekejap ia tau betul bagaimana cara menjatuhkan kekaguman orang lain.
"Kak Sukuna !" seorang gadis kecil berlari kecil kemudian memeluk kaki Sukuna, ia mendekap erat pemuda tersebut. Gadis berambut hitam panjang dan wajah manis itu terlihat sangat senang ketika Sukuna sampai di sana.
Sukuna menggendong gadis tersebut, mencubit pipinya sembari tersenyum tipis.
"Kau sudah besar ya Rika-chan" Megumi hanya mematung, ia tidak kenal dengan gadis itu. Tampaknya mereka juga cukup dekat, bahkan raut muka yang biasanya menegang kini melunak kala si gadis kecil menghampiri.
"Tadi dia sudah mengantuk di perjalanan, tapi katanya mau di temani tidur denganmu" ujar Yuuta ramah. Megumi terbelalak tak percaya, apa ia tak salah lihat. Sukuna dan Yuuta ternyata saling mengenal, entah ini perasaannya saja atau memang dunia ini begitu sempit.
Yuuta adalah seniornya di sekolah. Bagaimana bisa Yuuta mengetahui rumah ibu Sukuna, padahal di sekolah saja mereka tidak dekat, belum lagi jarak rumah keluarga Ryomen cukup jauh dari kota yang mereka tinggali.
"Kak Okkotsu ?"
"Oh selamat malam Fushiguro" sapa Yuuta dengan wajah tidak enak, pasti ia masih berpikir yang aneh-aneh karena Satoru.
"Aku mau menemani Rika tidur, ku tinggal dulu" wajah yang semula ramah kini menjadi dingin. Megumi tak mengerti, perlakuan spontan Sukuna sering membuatnya bingung, berapa banyak hal yang di tutupi pemuda bertato tersebut. Dalam relung hatinya, Megumi sedikit tertarik dengan latar belakang Sukuna. Kenapa kehidupan pemuda itu sangat sukar di jelajahi, namun menggelitik untuk diketahui.
"Okaka !" Megumi sangat hafal suara ini, indra pendengarnya sudah terbiasa mendengar suara yang sering menyebutkan bahan onigiri tersebut.
"Ayo kita temui Toge dan yang lain" Megumi menurut tanpa membuka suara, ternyata dugaanya betul tentang siapa si pemilik suara tadi. Megumi terus mengekori Yuuta hingga ke kamar Yuuji, entah apa yang ingin kakak kelasnya tunjukan.
Sesampainya di sana, maniknya menangkap perawakan yang tak asing lagi. Ada Toge, Yuuji dan Satoru yang tengah berdebat pasal suatu hal. Pupilnya melirik beberapa gulungan kertas yang ada dalam sebuah botol bekas, alis si surai jabrik mengernyit kebingungan. Ulah apalagi yang di ciptakan sang guru dan para muridnya.
Megumi dan Yuuta menghampiri mereka, netra okavango blue tersebut mengitari sekeliling Satoru, banyak pakaian dan beberapa barang aneh di sana. Apa mereka ingin melakukan sesuatu pada barang-barang tersebut, Megumi juga tak mengerti.
"Berantakan sekali sensei, kau mau buat apa dengan barang-barang ini" Megumi mengangkat baju maid yang tergeletak di lantai, kenapa baju itu sampai ada di sana, baju pelayan mana lagi yang mereka curi.
"Ayo kita main game, dan barang-barang ini hukumannya" Megumi langsung menatap ngeri ke pakaian maid yang ia pegang. Jangan bilang jika ada yang kalah akan memakai baju memalukan ini. Megumi tidak mau, mau di taruh mana mukanya kalau Sukuna melihat, tapi sekarang Sukuna sedang tak bersama mereka.
"Tidak mau" si surai jabrik menolak sebelum Satoru bertanya. Yuuta tersenyum kikuk, ia telah menduga adik kelasnya yang satu itu akan menolak mentah-mentah ajakan Satoru.
![](https://img.wattpad.com/cover/269882228-288-k525067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [SukuFushi] ✔
Fanfiction[Tamat] Rasa penasaran Megumi dan Yuuji tak disangka mendatangkan mala petaka bagi mereka berdua. Mengambil barang haram dari meja Gojo adalah kesalahan terbesar Yuuji, dan mencoba sebuah barang juga kesalahan terbesar dalam hidup Megumi. Megumi t...