Ketiga orang yang pernah menyelinap ke rumah Asami pergi menemui Satoru. Sewaktu ia bersama Sukuna, Satoru juga menyiapkan dua diantara mereka berjaga dan mengawasi. Dugaan Satoru benar, jika ia membawa Megumi ke rumah keluarga Ryomen pasti Asami juga akan ikut. Tapi sempat ada kejadian tak terduga, di mana ketika Megumi di serang orang suruhan Asami.
Untung saja ia punya murid yang bisa di andalkan, kalau saja masalah ini tak menyangkut masalah kekerasan dan nyawa seseorang, Satoru juga ogah-ogahan untuk membantu masalah percintaan orang lain.
"Bagaimana Maki ?" tanya Satoru pada gadis bersurai hijau ponytail. Mata tajamnya melirik sang guru, lalu memberikan kertas informasi yang ia kumpulkan.
"Aku yakin sebentar lagi dia akan membunuhku, Nobara dan Yuuji" netra kuning gelapnya menatap jeli kertas dan beberapa foto ruang bawah tanah Asami.
"Ada tulang belulang manusia di ruang bawah tanah rumahnya, aku tak bisa menyelidiki siapa itu, yang jelas ada beberapa foto Megumi, Sukuna, kau dan Yuuji. Semua orang di dekat Megumi diketahui. Untung saja foto Mai tak ada, karena dia kita bisa menemukan rumah Asami. Kita bisa memenjarakan Asami Eri jika mendapat bukti nyata bahwa dia sudah membunuh orang lain dan terlibat pembunuhan berencana" sambung Maki menjelaskan.
Satoru sedikit tertegun, baru kali ini ia menjumpai wanita sakit seperti Asami. Bahkan gadis yang terlihat polos itu pernah membunuh orang lain, tulang belulang apalagi itu. Jangan bilang Asami telah menguliti seseorang yang pernah jadi targetnya.
"Tampaknya ia sempat melakukan operasi plastik, mengecat rambut dan memalsukan identitas. Orang tua tidak di ketahui, dan dipastikan pernah membunuh seseorang" Nobara dan Yuuji kagum dengan gadis berparas cantik tersebut. Ternyata Maki adalah orang yang tepat untuk tugas seperti ini.
"Woah kak Maki sangat keren ! Bagaimana kak Maki tau semuanya ?"
"Selagi ada uang, kekuatan dan otak licik kau bisa mendapatkan semuanya" ah Nobara dan Yuuji lupa kalau Maki adalah keturunan keluarga Zenin, keluarga yang cukup terpandang di negara tersebut.
"Dia benar-benar wanita yandere, tapi ku kira orang yandere itu setia, ternyata tidak" ucap Nobara asal. Si surai almond menopang dagu sembari menatap tumpukan kertas di hadapannya. Meja lebar Satoru penuh dengan lembaran kertas, bahkan minuman pun tak ada.
"Lagi pula siapa yang tahan mencintai mayat, tidak bisa menyayangi, tidak bernyawa, kalau tidak di kubur bau busuk pula" ucapan Yuuji mendapat anggukan setuju dari Nobara dan Maki. Tak salah memang, hanya akal Asami yang sudah tidak sehat lagi.
"Semua orang bisa gila karena cinta, tidakkah rasa mencintai adalah yang paling menakutkan ?" sudut bibir sang guru tertarik ke atas. Sebuah ide gila masuk ke dalam otaknya.
"Tak salah aku memilih kalian bertiga, kita biarkan Sukuna menyelesaikan masalahnya. Mari kita ikut bermain dalam drama nona Asami Eri"
.
.Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Festival kembang api adalah tempat yang tepat untuk menjadi kenangan, apalagi kenang-kenangan bagi Fushiguro Megumi. Asami sudah membereskan para teman dan gurunya, agar tak mengganggu suasana. Hari ini adalah hari dimana Megumi akan menghembuskan napas terakhirnya.
"Kau tampan sekali Megumi" puji Asami kepada kekasihnya, Megumi mengenakan yukata biru gelap dengan obi hitam yang melilit di atas pinggangnya. Megumi tersenyum tipis, ia merasa ketir karena seharian ini teman-teman bahkan kakaknya tak dapat di hubungi. Padahal Megumi berniat akan pergi bersama, tapi yasudahlah dari pada Asami menunggu lebih lama lagi.
"Kau juga sangat cantik" sebentar lagi Megumi mendapatkan jawaban, tinggal menunggu waktu sedikit lagi. Selama ini ia sudah banyak bersabar menjadi orang bodoh yang tak dapat melakukan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [SukuFushi] ✔
Fanfiction[Tamat] Rasa penasaran Megumi dan Yuuji tak disangka mendatangkan mala petaka bagi mereka berdua. Mengambil barang haram dari meja Gojo adalah kesalahan terbesar Yuuji, dan mencoba sebuah barang juga kesalahan terbesar dalam hidup Megumi. Megumi t...