Megumi Diterpa Dilema

1.6K 247 38
                                    

Tak terasa Megumi dan Satoru sudah menginap sekitar tiga hari di kediaman Ryomen. Megumi masih sedikit risih dengan benaknya, ada sedikit rasa ketir di sana. Apa yang akan ia lakukan jika Sukuna benar menepati janji, apa ia harus membalas perasaan Sukuna atau tidak. Dirinya bimbang dan dilema, belum lagi kalau sang ayah tau, apa yang akan Toji lakukan nanti.

Setelah selesai sarapan, seperti biasa Megumi akan menemani Yuuji, Megumi tidak bisa mempercayai Satoru dan Sukuna. Mereka akan berbuat hal sesuka hati kalau di lepas, ini masih di rumah orang, Megumi tidak mau nama Yuuji rusak karena kemesuman Satoru yang tak tau tempat dan waktu.

Dua pemuda tengah duduk di gazebo yang berada di dekat kolam renang, manik mereka sibuk mencari jawaban atas pertanyaan yang di berikan guru sebelum liburan. Karena Yuuji dan Sukuna ketinggalan kelas belakangan ini, untung saja si iris biru gelap berbaik hati meminjamkan buku catatannya pada si kembar.

Tangan si surai merah jambu sibuk memindahkan materi yang ia lewatkan ke bukunya, hanya ada Megumi dan Yuuji, mereka tidak tau Sukuna dan Satoru kemana. Dari mereka membuka mata pagi tadi, Uraume mengatakan Sukuna sudah pergi ke suatu tempat.

"Yuuji" panggil si surai jabrik. Netra hazelnya melirik sang pemanggil, Yuuji mengernyitkan alis bingung. Megumi tampak ingin sekali mengatakan sesuatu, namun ia berusaha menahan ucapannya.

"Kau lapar ? Atau haus ?" pertanyaan Yuuji bukan yang ingin Megumi katakan. Ia sedikit ragu, kegundahan hatinya membuat Megumi uring-uringan. Perkataan Sukuna terus terngiang di kepalanya. Megumi menggeleng pelan, lalu melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda.

"Megumi, kau sudah punya pacar ?" Megumi tertegun. Kenapa tiba-tiba sahabat kecilnya bertanya hal tersebut.

"Tidak, kenapa ?"

"Kata sensei kau dekat sekali dengan Asami, jadi ku pikir kau menyukainya. Bahkan sensei sampai dengar rumor kau pacaran dengan Asami" Megumi tidak menyangka kedekatannya akan menimbulkan kesalahpahaman. Megumi sama sekali tak berpikir ia dan Asami memiliki hubungan khusus. Menurutnya, ia dan Asami cuma teman sekelas biasa. Mungkin karena Asami selalu di dekatnya, padahal gadis polos itu cuma sering meminta bantuan Megumi saja, tidak yang aneh-aneh.

"Tidak, bukan dia orang yang ku sukai" ucap Megumi tanpa sadar.

Yuuji ber oh ria, kalau bukan Asami berarti ada orang yang Megumi sukai. Jika tidak, mana mungkin Megumi menjawab pertanyaan Yuuji seperti mengoreksi, bukan menyangkal ia tak punya orang yang di sukai. Bibir Yuuji menyunggingkan sedikit senyuman, melirik Megumi kemudian menaikan satu alisnya.

"Jadi suka siapa ?"

"Yuuji, menurutmu apa boleh menyukai seseorang yang sudah menyakiti kita ?" bukannya menjawab Megumi malah bertanya balik pada Yuuji. Sekarang gantian, Yuuji yang terdiam mendengar tuturan Megumi. Yuuji sedikit memiringkan kepalanya ke kanan, ekor matanya melirik ke berbagai arah tak pasti, ia tengah berpikir jawaban apa yang pas untuk pertanyaan Megumi.

"Menurutku itu tergantung, aku tidak tau kesalahannya apa yang dia perbuat, tapi jawabannya tergantung dirimu. Pertama kau memaafkannya atau tidak, kedua perasaan orang tidak bisa ditebak" ucapan Yuuji ada benarnya. Walaupun selama ini Sukuna kasar dan sering membuat Megumi terluka, namun semua perlakuan Sukuna tak membuatnya menyimpan dendam.

Megumi berpikir, mungkin ini waktu yang tepat untuk mengatakan isi hatinya pada Yuuji. Sukuna memang kembaran Yuuji, tapi pemuda itu pasti akan membela Megumi apapun yang terjadi. Mereka juga sudah berteman lama, barangkali Yuuji akan menjaga rahasia Megumi.

"Yuuji, sebenarnya aku menyukai Su—"

"YO MEGUMI ! YUUJI ! " teriakan Satoru membuat kedua pemuda itu kaget. Pria bersurai putih tersebut berlari kecil menghampiri dua muridnya, tangannya membawa sebuah bingkisan berukuran sedang.

Limerence [SukuFushi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang