Ceklek
Yuki terpelanjat kaget saat pintu kamarnya di buka tiba-tiba, ia segera menoleh dan menatap orang yang masuk kedalam kamar ku tanpa izin ini
"Pagi letnan jenderal, ada perlu apa?" Tanya Yuki dengan wajah datar
"Salahkah aku mengunjungi omega ku?" Takashi langsung duduk di kasur Yuki begitu saja
"Cih 'omega ku' dari Hongkong" cibir Yuki. Ia benar-benar kesal jika melihat pria ini karena ia akan mengingat betapa kuatnya ia di ranjang dan itu benar-benar membuat konsentrasi Yuki terganggu
Yuki menghela nafas panjang lalu menyemangati diri agar tidak menghiraukan orang gila di sana. Ia kembali fokus pada batu sihirnya yang sudah hampir jadi itu
Takashi mengamati setiap gerakan yang dilakukan oleh Yuki ia tersenyum puas saat melihat tanda gigitan pada tengkuk Yuki
"Selesai!" Pekik Yuki senang Takashi menatap benda yang ada di tangan Yuki
"Kapasitas nya sangat tinggi dan bisa menyaring sihir ku dengan baik, tapi ku rasa aku harus menguji coba nya dulu" Yuki berceloteh ia tidak ingat bahwa dia tidak sendirian di kamar itu
"Oke, mari kita coba!" Yuki mengalirkan sihirnya kebatu sihir yang baru di buatnya, setelah uji coba menunjukkan keberhasilan Yuki mengakhirinya ia terpekik senang saat mengetahui percobaannya berhasil
"Wah, ini luar biasa! Aku akan membuatkan liontin pelindung juga untuk bayi ku! Ahhhh akan lucu jika ia memakai liontin buatan ku, dia berlari dengan kaki kecilnya dan memanggil ku mama, akh! Aku tidak bisa membayangkannya dia terlalu imut!" Yuki mulai membuat sketsa di buku nya, sketsa liontin yang imut tapi tidak memalukan jika di pakai seiring bertambahnya usia
Takashi tersenyum lembut saat mendengarkan omega nya yang berceloteh dengan riang, ia tidak pernah melihat sisi Yuki yang seperti ini sebelumnya, Yuki yang pendiam dingin dan juga sangat mengintimidasi hilang saat ia sedang sendirian
Sulit di percaya Takashi akan melihat moment seperti ini secara langsung, andai ia memiliki kamera sekarang ia pasti akan memotret betapa manisnya omega dingin ini sekarang
Yuki menyentuh perutnya yang masih datar "mama janji saat kau lahir kau tidak akan merasakan yang namanya perang, semoga kau tidak menghadapi tebalnya buku sejarah"
"Kau bersemangat sekali" akhirnya Takashi bersuara membuat Yuki yang masih tersenyum bahagia itu tersentak lalu menatap Takashi dengan tatapan waspada
"Kenapa kau masih di sini?" Yuki merutuki dirinya yang benar-benar pikun dan terlalu hanyut ke dalam batu sihir dan bayangan masa depan yang bahagia.
Sesaat Yuki teringat anak-anak yang ia rawat dari perang, meski mereka rata-rata hanyalah anak nakal yang baru saja puber tapi ia benar-benar terbiasa dengan suasana ramai dan hangat itu
"Aku sudah bilang kalau aku hanya ingin melihat omega ku" jawab Takashi dengan wajah sombongnya ia mulai mengeluarkan Feromon alpha nya
Yuki yang memang sudah di tandai dan hormon omega hamil yang haus akan Feromon dan sentuhan alpha mereka akhirnya luluh. ia mendekati Takashi untuk menghirup lebih banyak aroma menenangkan yang di keluarkan oleh pasangannya itu
Hingga jaraknya sampai pada jangkauan Takashi ia segera menarik Yuki dan menekannya di kasur. Yuki yang kaget membelalakkan matanya, sesuatu hal kotor muncul di kepalanya ia sudah berusaha untuk berfikir positif, tapi itu percuma! Benar-benar percuma! Fikiran negatif nya terus berdatangan ke kepalanya
Namun di luar dugaan Takashi menempatkan diri di samping Yuki lalu memeluk nya erat. Yuki yang merasa nyaman karena adanya Feromon Takashi tertidur pulas di pelukan sang Alpha
KAMU SEDANG MEMBACA
goddess of war (bxb)
Fantasydulu aku di kenal sebagai Dewi perang, aku tidak tahu dari mana sebutan itu berasal tapi setahu ku itu untuk menutupi kenyataan bahwa ada seorang mayor gay yang menjadi legenda 'benar-benar menjijikan' aku tidak peduli dengan cacian mereka, yah it...