Minggu berikutnya hari yang ku tunggu tanggal tiba. Aku keluar bersama yusaki dan Izawa untuk menghadiri acara rilisnya buku itu
Aku duduk di kursi roda yang didorong oleh Izawa, sesekali dia bercerita tentang apa yang berubah dan rencana mereka yang hendak mengadopsi anak
"Aku turut senang mendengarnya"
"Dia benar-benar sangat antusias, dia selalu mengajukan pertanyaan yang sama berulangkali pada ku"
Aku mengangkat sudut bibir ku"Aku tahu"
Ya, aku tahu, aku tahu bagaimana rasanya ketika memikirkan akan memiliki Seorang anak yang akan melengkapi hubungan mu dengan kekasih mu. Aku sangat tahu itu
"Menurut Yuki-san, akan lebih baik mengadopsi anak perempuan atau laki-laki?" Kini giliran yusaki yang bertanya
"Kenapa kau tidak coba yang laki-laki terlebih dahulu kemudian ketika anak laki-laki itu sudah agak besar kau adopsi lagi anak perempuan, seorang kakak pasti akan punya api besar untuk melindungi adiknya"
Mendengar kata-kata ku kedua pasangan muda itu saling memandang, setelah melihat Izawa mengangguk yusaki segera memekik kesenangan dia menjadi yang paling semangat di sini Dia berjalan mendahului kami sembari bersenandung
"Terima kasih telah membantu kami yuki-san" ujar Izawa tiba-tiba
Aku tanpa sadar berkata "Kau adik ku, kenapa aku tidak membantu mu"
Dia terkekeh "aku tidak menyangka bisa menempati posisi istimewa di hati anda mayor"
Deg
"Aku bukan mayor mu" Izawa hanya tersenyum mendengar perkataan ku
Kami kemudian mendengar yusaki berteriak dari jauh "acaranya akan di mulai! Cepatlah!"
Izawa bergegas mendorong kursi roda ku dengan kecepatan tinggi. aku meneriakinya berkali-kali untuk menurunkan kecepatan
Ayolah aku ingin berpenampilan rapi di depan suami ku
Pasangan Izawa dan yusaki pergi untuk membeli beberapa cemilan dan meninggalkan ku sendirian
Aku mengeluarkan alat menggambar ku dan mulai menggambar. Bisa kurasakan dua orang mendekat dan berdiri di belakang ku aku mengira mereka adalah pasangan Izawa dan Yusaki jadi aku bercanda
"Kalian sudah selesai? Aku sudah menunggu kalian dari tadi"
Namun berikutnya aku terkejut ketika mendengar suara yang familiar "maaf membuat menunggu"
Aku berbalik dengan buru-buru bahkan hampir saja terjatuh dari kursi roda jika tangan besar Takashi tidak menyangga ku
Kemudian suara anak kecil yang manis menghampiri telinga ku
"Papa sangat ceroboh seperi ayah" ujarnya
Aku memandang gumpalan gemuk imut di belakang kursi roda ku, wajahnya benar-benar 90% mirip dengan Takashi.
"Kau terlalu mirip ayah mu" ucap ku tanpa sadar
Takashi tersenyum, dia kembali memposisikan ku di kursi roda dengan nyaman. Hiroyuki berlari memutari kursi roda dan berhenti di depan ku
"Papa lebih cantik dari yang pernah ku lihat di foto!"
"Tentu saja, papa mu adalah makhluk yang lebih indah daripada apapun"
Aku terkekeh, pertanyaan yang selalu muncul di kepala ku tentang bagaimana bisa mereka sampai di sini? Dan apa mereka mengingat ku? Atau apa yang terjadi dengan novel itu? Semuanya menghilang setelah melihat mereka
Yang ku tahu ketika itu aku sangat bahagia bisa bertemu harta ku kembali
Aku tidak pernah tahu bahwa aku hanyalah sebuah karakter di buku novel yang di tulis suami ku kemudian anak ku yang mempelajari sihir terlarang hanya untuk memasuki novel dan bertemu ibunya
Sama persis seperti gambar yang aku buat hari ini yang berisikan tentang keluarga burung yang bahagia didalam sebuah buku
The end
Terima kasih sudah mengikuti kisah ini dari awal hingga walau kisahnya tidak sebagus itu tapi aku senang bisa menghibur
Aku juga minta maaf jikalau ada kesalahan dalam penulisan
Terima kasih sekali lagi dan sampai jumpa di cerita selanjutnya 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
goddess of war (bxb)
Fantasydulu aku di kenal sebagai Dewi perang, aku tidak tahu dari mana sebutan itu berasal tapi setahu ku itu untuk menutupi kenyataan bahwa ada seorang mayor gay yang menjadi legenda 'benar-benar menjijikan' aku tidak peduli dengan cacian mereka, yah it...