17

6.8K 1K 1
                                    

Yuki tersenyum cerah, mereka sudah bertemu jadi seharusnya Rei dan Takashi sudah menjadi mate bukan?

"Rei! Nama mu Rei kan? Kemari! Aku akan memberikan pelukan hangat untuk mu, ah Yobi kau turun dulu lalu gambarkan aku sesuatu jangan lupa untuk mewarnainya!" Ujar Yuki dengan ceria

Anggap saja bahwa mood seorang ibu hamil itu mudah berubah jadi Yuki bertindak sesuai suasana hati nya melupakan sikap dingin menakutkan itu

"Ha-halo mayor" Rei kembali menyapa dengan ragu ia mendekati Yuki lalu membantu Yobi untuk turun dari ranjang

Yuki menarik Rei ke dalam pelukannya "ah~ lihat anak manis ini, Feromon nya sangat harum!" Ia menghirup Feromon Rei dengan rakus seolah-olah akan kehilangan kesempatan untuk menghirupnya

"Feromon?" Rei mengerutkan keningnya

"Ya! Rosemary yang manis!" Ujar Yuki antusias

"Feromon mu lebih wangi dari nya dan lagi apa apaan sikap mu itu! Hei Yuki! Kau tidak sedang kerasukan?!" Nagi yang ntah dari mana asalnya mengomeli Yuki

Seketika sikap Yuki kembali dingin "oke baik, letnan jenderal, ada apa? Kau ingin pamer kekasih baru mu?"

Semua orang terkejut dan langsung membuat wajah bingung "sebentar! Sebentar!" Teriak Rei frustasi

"Jangan berteriak di rumah sakit" tegur Yuki

"Oke, baik, maafkan aku! Pertama aku Beta aku tidak punya feromon! Kedua apa anda menuduh ku sebagai kekasih letnan?!" Yuki memandang Rei dengan polos

"Apa kau belum tahu kalau kau omega?"

"Tidak! Aku Beta!"

"Letnan jenderal, kau bisa mencium Feromon nya kan?"

Takashi tidak langsung menjawab ".... Ya feromon nya samar berbau Rosemary"

Yuki menepuk tangannya sekali "oke ketua Rei, selama ini kau adalah omega oke? Feromon mu sangat tipis hanya dominan saja yang bisa mencium nya itu bahkan dengan samar. Apa kau paham?"

Kaki Rei seketika melemah dan terjatuh Nagisa dengan refleks menahan Rei agar tidak terduduk di lantai

"Yuki, aku bertemu dengannya di depan rumah sakit barusan jangan berfikir negatif, aku tidak akan mengkhianati mu" ujar Takashi

"Hah?"

"Benar, cemburu mu itu sangat menakutkan kau tahu?! Sifat ceria mu itu bisa saja pertanda buruk" seketika Nagisa merasakan bulu kuduk nya berdiri

"Hei! Aku tidak-"

"Oke, kemari honey aku akan memeluk mu" Takashi mendekat dengan senyum bodohnya sambil merentangkan tangan lalu memeluk Yuki

Feromon nya dilepaskan untuk menenangkan Omega tersayang nya, wangi anggur merah memenuhi Indra penciuman Yuki "hei, Feromon mu berbau seperti wine membuat ku terkadang waspada kalau-kalau aku akan mabuk meski tidak meminum wine setetes pun" cibir Yuki

"Dan Feromon mu berbau susu yang manis, dan itu terasa sangat menggemaskan"

"Hei kalian, ada anak kecil di sini jangan bermesraan" tegur Nagisa

"Kau lebih baik membawa omega itu untuk di periksa, cepat sana pergi"

"Kau! Kalau kau bukan letnan aku akan mencabik-cabik wajah mu menggunakan gunting operasi!"

"Tapi aku adalah letnan jadi buang jauh-jauh fantasi mu itu"

"Yuki!"

"Periksa Rei dan beri dia Suppressant" ujar Yuki tidak memperdulikan ocehan Nagisa

"Kau sama saja menyebalkan nya dengan suami mu! Hei letnan jenderal! Bantu aku membawanya!"

"Kenapa harus aku?" Takashi menyerenyit

"Sana bantu" Yuki mendorong Takashi perlahan

".... Tidak aku ingin tetap di sini" Takashi kembali memeluk Yuki

"...."

"A-aku bisa berjalan" ujar Rei, Yuki memandang Rei ada sedikit kekhawatiran di matanya

"Aku baik-baik saja, sepertinya letnan jenderal sedang ingin bermanja dengan omeganya" Nagisa mengangguk setuju

"Tapi-"

"Benarkan? Kalau begitu biarkan mereka pergi"

"Kalau begitu kami permisi, Yobi, jadilah anak yang baik oke?" Yobi mengangguk pada Nagisa

goddess of war (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang