27

4.7K 750 2
                                    

Butuh waktu setengah hari untuk sampai ke tempat tujuan mereka. Yuki memerintahkan bawahannya untuk pergi berpencar sesuai rencana mungkin mereka bisa bersantai untuk beberapa hari lagi

"Mayor" panggil fumi

"apa?"

"Markas utama dan menara informasi terus menerus menghubungi kita" suaranya tampak lelah ini bahkan belum sampai sehari dan mereka sudah menolak puluhan pesan

"Mereka tetap bisa melacak kita dan bajingan itu pastinya akan menjadi yang pertama akan datang"

'ba-Bajingan?'

"Tetap waspada, karena kita tidak tahu benar di mana letak musuh berada" ujar Yuki pada seluruh batalion nya

"Baik!"

Mereka di tempat itu dua hari dua malam, menunggu dengan waspada sembari mengumpulkan informasi sebisa mereka di hari ketiga tebakan Yuki terbukti benar.  Terdapat sedikit bantuan di wilayah Utara kemarin dan hari ini ribuan tentara memasuki wilayah selatan

"Mayor benar, mereka mengirim lebih banyak pasukan ke selatan, bahkan tentara bantuan yang datang ke Utara tidak sampai setengah dari pasukan ini" ujar fumi kagum

Saat ini mereka sudah berpencar untuk memulai rencana "siapkan mantra dan mana kalian anak-anak"

Yuki memberikan aba-aba sebelum sihir di lepaskan secara berurutan, serangan mereka berhasil membuat formasi musuh sedikit kacau. Yuki menyeringai "fumi, berikan pesan pada markas utama untuk tidak terlalu terburu-buru memberi bantuan"

".....baik?"

Ledakan demi ledakan terdengar asap hitam hasil dari ledakan mencemari udara, inilah yang membuat sebagian orang membenci perang. Mereka merusak ekosistem alam dan mencemari udara dan air tak terkadang orang-orang harus mengungsi karena daerah mereka akan di jadikan Medan perang

Peperangan itu merusak bukan memperbaiki masalah, kenapa para negara saling berperang jika semua masalah bisa di pikirkan dengan kepala dingin? Tapi masalah memang tidak selalu bisa untuk di selesaikan dengan kepala dingin

Tapi..... Perang hanya untuk memperebutkan kekasih? Apa presiden itu gila?

"Benar, Cinta itu buta dan tuli" Yuki menembakan serangannya setelah mengatakan itu

'a-apa mayor sedang cemburu?atau kenapa?' batin fumi setelah melihat serangan besar Yuki

"Fumi, pertarungan sebenarnya baru akan di mulai kau tahu?"

"Ap-"

"Halo, jendral kenzi yang terhormat" Yuki memotong pertanyaan fumi

"Hoo sepertinya rencana negara kami di ketahui oleh dewa kematian kita" Kenzi yang terbang bersama pasukannya tersenyum

"Ayolah jendral, sebutan ku Dewi perang bukan dewa kematian" Kenzi terkekeh mendengar ucapan Yuki

Orang bodoh mana yang menyebut pria dengan Dewi tapi anehnya itulah sebutan Yuki, benar-benar bodoh

"Fumi, jika aku tampak sekarat segera panggil bantuan untuk bergegas" bisik Yuki pada fumi yang membuatnya tersentak

"Ma-"

"Sepertinya mayor kalian ingin bertanding satu lawan satu dengan ku" kenzi menyeringai semua orang di sana tahu itu bukan pertanda bagus

Yuki meletakkan tangannya di pinggang, matanya dengan tajam menatap kenzi seolah tatapan itu bisa menebas kepala kenzi kapan saja "teman bermain mu datang"

Setelah mendengar itu tanpa aba-aba kenzi melesat untuk menyerang Yuki, dia sangat cepat bahkan orang biasa tidak akan bisa melihat bayangannya bergerak. Oh, tentu saja Yuki Bergerak 5 detik lebih cepat

"Kau cukup peka ya?"

"Hahaha, terima kasih pujiannya jendral" serangan demi serangan datang pada Yuki namun sepertinya ia tidak memiliki minat untuk membalas

Sihir yang kenzi keluarkan sudah di level tertinggi, mana yang di milikinya pun juga cukup banyak, sedangkan Yuki? Mungkin jika dia tidak sedang hamil Yuki bisa menyerang kenzi dengan serius, untuk sekarang lebih baik ia fokus pada sihir pelindungnya

goddess of war (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang