Yuki terbangun ini sudah seminggu sejak terakhir ia membuka matanya ia menatap langit-langit dengan linglung
"Kau sudah bangun? Yobi panggilkan dokter Usami!" Anak itu mengangguk lalu segera pergi
"Aku baik-baik saja" ujar Yuki
"Ya aku tahu"
"Kau sudah bekerja?"
"Sudah, aku bekerja sebagai pengantar makanan di rumah sakit ini, Yobi juga bisa sekolah, aku tidak percaya kalau di kekaisaran ini sekolah di perbolehkan untuk semua kaum" sudut bibir Zoan agak naik, dan matanya berubah menjadi sangat lembut. Bisa Yuki rasakan betapa sayangnya Zoan pada putranya
"Omong-omong apakah putra mu Beta?"
"Bukan, ia alpha resesif" Yuki mengangguk
Tak berselang lama Nagisa datang dengan wajah berair nya dan di ikuti Yobi di belakangnya
"Tuhan! Aku benar-benar bersyukur kau akhirnya bangun! Aku akan mati jika kau mati! jenderal dan letnan nya itu benar-benar tidak ingin membiarkan kau mati kau tahu?!" Nagisa mulai berceloteh sambil menangis tersedu-sedu
"Hai Yobi, bagaimana sekolah mu?" Yuki tidak memperhatikan Nagisa yang terus menangis sambil memeluk tangan kanannya
"Baik! Sangat baik!" Jawabnya antusias
"Bagus! Apa yang kau pelajari di sekolah?"
"Berhitung dan membaca"
"Hei kau tidak mendengarkan ku?!" Teriak Nagisa di depan wajah Yuki
"Air liur mu membasahi wajah ku, bodoh" Yuki mencibir
"Aku tidak bodoh!" Mereka tertawa
"Ini sudah saat nya aku bekerja, kalau begitu aku permisi dulu, Yobi kau temani mayor ya?" Yobi mengangguk patuh
"Aku juga masih ada pasien, aku tinggal sebentar ya? Babay Yuki sayang!" Setelah itu Nagi dan Zoan pergi ke pekerjaan mereka masing-masing
"Yobi" panggil Yuki
"Iya?"
"Kemari, aku ingin memeluk mu" bukan Yuki namanya jika ia tidak memeluk anak kecil di dekatnya, pernah waktu itu ia di tuduh pedofil karena memeluk gadis kecil di taman dekat rumah nya.
Yobi mendekat dan langsung di gendong Yuki agar duduk di pangkuan nya "Yobi....... Kau manis sekali! Aku benar-benar ingin menggigit pipi mu~~~" Yuki memeluk erat tubuh Yobi sambil menghujani wajahnya dengan ciuman
"Mayor, wajah ku akan basah karena ciuman mu!" Protes Yobi
"Aku tidak peduli~~" Yuki kembali mencium Yobi sembari sesekali menggelitik nya
"Hahah mayor! Aku akan mati karena tertawa hahaha!"
"Aku pernah mati karena di tikam jangan banyak protes" ujar Yuki tanpa sadar
"Mayor kau sudah pernah mati?" Yuki terdiam membeku, hah...dia keceplosan
"Tidak pernah, jangan pikirkan aku hanya salah bicara" Yuki tersenyum kaku
Suara Pintu terbuka membuat Yuki dan Yobi menghentikan aktivitas mereka dan memandang seseorang di pintu
"Pagi, letnan jenderal" sapa Yuki
"Pagi, bagaimana keadaan mu?"
"Baik"
Tunggu ada seseorang di belakang Takashi.... oh! Itu-
"Hai letnan aku kapten Rei, senang bertemu dengan mu" ujarnya sambil membungkuk
Dia adalah tokoh utama di sini! Ya dia tokoh utamanya! Rei adalah orang buangan yang tidak memiliki marga dia sengaja di jual ke militer oleh teman? Tidak kurang bagus untuk di bilang teman selama ini yang ia ketahui adalah ia seorang Beta namun saat bertemu dengan Takashi Rei tidak sengaja mendapat heat pertamanya dan terjadilah sebuah tragedi yang membuat Takashi dan Rei menjadi mate
Takashi menyembunyikan fakta bahwa ia sudah pernah menandai omega lain Sebelumnya dan terus menjalin hubungan dengan Rei tanpa rasa bersalah pada Yuki, dan itu berhasil mendorong Yuki ke jalan yang sesat ia mulai menjadi penghianat mata-mata musuh untuk menghancurkan Takashi namun rencananya gagal dan malah di khianati oleh orang republik
Yang membuat Yuki kagum pada tokoh Yuki ini adalah dia tidak pernah berfikiran untuk menggugurkan kandungan atau membunuh bayinya meskipun dia sangat membenci ayah sang bayi. sayang saja dia meninggal bersama bayi yang di kandungnya di akhir cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
goddess of war (bxb)
Fantasydulu aku di kenal sebagai Dewi perang, aku tidak tahu dari mana sebutan itu berasal tapi setahu ku itu untuk menutupi kenyataan bahwa ada seorang mayor gay yang menjadi legenda 'benar-benar menjijikan' aku tidak peduli dengan cacian mereka, yah it...