Mio terguncang, dia sangat terkejut dengan apa yang Yuki katakan. Tidak pernah sekalipun dia berfikir bahwa mana yang berlebihan ini bisa sembuh
Kemudian suara gemetar Keiko juga terdengar saat itu "ya, itu mungkin saja. Kita bisa mencari penyebab dan solusi nya jadi kita tidak perlu khawatir untuk kedepannya" diakhir kata-katanya Keiko tampak sangat bersemangat, wajahnya cerah berseri-seri seolah barusaja menemukan harta Karun
Pupil mata Mio bergetar dia kemudian mengalihkan pandangannya kearah Yuki yang memiliki ekspresi Santai diwajahnya namun, Mio tidak melihat itu. dia melihat ke dalam mata Yuki yang tampak memiliki kebahagiaan didalamnya
Mio tersenyum, benar masih banyak cara agar dia bisa hidup kenapa dia harus meninggalkan menantu barunya secepat itu? Waktu masih panjang untuknya dan keluarga kecilnya
"Ya, benar. Mari kita cari solusinya"
Yuki mengangguk mendengar kata-kata Mio masih sambil mengunyah potongan apel di mulutnya. Dia tahu ini karena di dunianya ditemukan obat yang bisa mengendalikan mana yang berlebih meski harganya sangat mahal tapi itu sangat efektif. Yusaki juga mengalami kelebihan mana dan harus mengkonsumsi obat itu setiap hari
Mio menjadi sangat bersemangat. Bahkan sebelum kembali bertugas dia menemui suaminya yang sedang rapat dan menciumnya, Yasano tidak bisa tidak menghela nafas namun masih sangat lembut memberi tahu istrinya bahwa ia sedang rapat dan hanya dibalas dengan senyum sumringah khas dari calon nenek itu.
Hari berikutnya Izawa datang dengan banyak bingkisan juga, dia juga sangat bersemangat ketika datang namun yang mengejutkan adalah Takashi datang dengan boneka besar di tangannya, boneka itu memiliki bendera kekaisaran dan tulisan merdeka di tangannya
Yuki tahu apa artinya itu. ia kemudian merentangkan kedua tangannya kemudian berkata "selamat datang"
Takashi bergegas memeluk Yuki dan membalas "aku pulang"
Selama sehari penuh Yuki ditemani oleh Takashi yang bercerita tentang aksi heroik nya di Medan perang dan Yuki bisa merasakan dadanya menghangat ketika mendengar nya
Esoknya Takashi mau tidak mau harus pergi lagi, Yuki mengerti. Takashi adalah letnan dan dia pasti akan sibuk menjadi pahlawan di ibukota dia juga pernah menjadi pahlawan sebelumnya meskipun orang-orang salah paham mengira dia seorang wanita
Yuki ditemani oleh Izawa dan beberapa pelayan di masion itu. Izawa selalu membawa buku atau mengajaknya untuk keluar dengan kursi rodanya untuk melihat taman nagisa juga datang setiap minggunya untuk memeriksa nya
Dan akhirnya setelah sebulan Yuki sudah bisa kembali berjalan dan melakukan banyak kegiatan sendiri, namun Yuki merasa ada yang mengganjal di hatinya seolah ada yang kurang
"...ak.....kak....."
Apa yang kurang? Kenapa rasanya sangat kosong?
"Kakak!'
Yuki tersentak dia memandang Izawa dengan terkejut "...a...apa?"
Izawa menekuk lutut nya sembari menggenggam tangan Yuki yang agak dingin "ada apa? Kau terus melamun sejak tadi"
"O-oh, sepertinya aku merindukan bajingan itu" ujar Yuki jujur
"Ah, bagiamana jika kita mengirim surat?"
"Um, oke"
"Dia hanya sibuk setelah peperangan, jangan khawatir" Yuki hanya mengangguk mendengar apa yang Izawa katakan
Yuki tidak menyangka akan merasakan perasaan seperti ini pada orang yang sering ia usir dari kamar asramanya
'Heh..... Jadi aku mulai jatuh cinta?'
Yuki bukanlah tipe orang yang senang membohongi dirinya sendiri jadi dia akan selalu jujur dengan perasaannya walau menjengkelkan
KAMU SEDANG MEMBACA
goddess of war (bxb)
Fantasydulu aku di kenal sebagai Dewi perang, aku tidak tahu dari mana sebutan itu berasal tapi setahu ku itu untuk menutupi kenyataan bahwa ada seorang mayor gay yang menjadi legenda 'benar-benar menjijikan' aku tidak peduli dengan cacian mereka, yah it...