15

7.1K 1K 6
                                    

Yuki kembali terbangun karena feromon intimidasi dari Takashi

"Bisakah kau tidak mengganggu orang yang sedang sakit? Aku hanya ingin tidur dengan tenang, kepala ku berdenyut dada ku juga sesak! Mengertilah ku mohon!" Protes Yuki

"Dengan siapa kau disini?! Kenapa aku mencium bau orang lain di sini?!" Takashi menatap tajam Yuki

"Aku hanya ingin tidur, jadi aku minta tolong seseorang untuk membungkus ku dengan feromon nya, apa itu salah?aku sedang di ambang mati dan hidup apa kau tidak-" Yuki menghentikan kata-katanya

'peduli? Akankah manusia di depan ku ini peduli dengan ku? Tidak, tidak akan pernah' batin Yuki

"'Tidak' apa?!" Takashi semakin panas

"DIAM!" Yuki memecahkan semua kaca yang ada di ruangan itu dalam sekejap, ia benar-benar lelah dan butuh istirahat. Nafasnya tersengal-sengal mengeluarkan sihir di saat seperti ini sama saja menyiksa tubuhnya

Pintu di buka, Nagisa dan shajou tercengang melihat pecahan kaca bertebaran di ruangan itu, Nagisa yang sepertinya tahu apa yang terjadi segera mendekati Yuki dan memeriksanya sambil mengoceh

"Sudah ku katakan jangan keluarkan sihir mu untuk sementara, kau ingin bunuh diri atau bagaimana?!"

Yuki terkapar lemah perlahan darah mengalir dari sudut mulutnya "pria di belakang mu itu mengganggu tidur ku" adu Yuki pada Nagisa

Nagisa mengelap darah di mulut Yuki "Momoe panggilkan perawat dan bawa beberapa obat dan alat medis!" Teriak Nagisa pada shajou

"Baik!"

Nagisa memandang lembut Yuki lalu mengelus-elus kepala nya "Yuki, kau mengantuk? Semuanya aman sekarang kau bisa tidur tidak ada yang akan mengganggumu lagi" ujar Nagisa, Yuki melirik sebentar Takashi yang terdiam membeku di samping ranjang nya, ia mengangguk pada Nagisa lalu melanjutkan tidurnya

Setelah beberapa alat medis di Pasang pada tubuh Yuki dan obat telah di suntikan ke infusnya Nagisa segera menyeret Takashi agar keluar dari ruangan itu "ku peringatkan ini pada mu letnan jenderal....." Ia menatap tajam Takashi

"Jangan membuatnya mengeluarkan sihir untuk beberapa waktu sekarang, beri ia cuti karena sakit. Aku yakin jendral Hagure tidak ingin calon cucu dan menantunya nya tewas" Nagisa tidak menunggu reaksi Takashi dan langsung pergi menuju ruangan tempat Yuki di rawat

Takashi terdiam ia menatap langit-langit rumah sakit "aku.... Salah lagi" gumam nya

.
.
.
.
.

"Kau kembali? Bagaimana keadaan mayor?" Tanya Yasano pada putranya

"...." Yasano mengerutkan keningnya, jarang sekali melihat putranya semurung ini dan lagi feromon yang ia keluarkan sangat gelap

"Takashi?" Yasano menghampiri Takashi ia terkejut melihat putranya yang menangis tidak bersuara

"A-ayah...." Panggil Takashi dengan suara parau

Yasano tersentak ia segera menarik putra nya itu ke pelukannya "ada apa, Takashi?"

"Dia terluka..... Dia.... Dia.... Kritis karena ku..... Ayah... Aku salah lagi....." Yasano mengelus punggung anaknya

"Bukan salah mu....." Hanya itu yang bisa ia katakan untuk Takashi sekarang, Yasano tahu bahwa Yuki terluka saat di Medan perang namun ia tidak menduga sampai membuat nya Kritis

goddess of war (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang