21

5.8K 837 6
                                    

"ah, maafkan aku. Aku tidak memperhatikan jalan tadi" ujarnya

Yuki menatap nya dingin, ia menghela nafas sebelum pergi melewati sembari melambai pria itu. Seseorang yang berdiri di belakang pria itu dengan penuh keterkejutan rasanya seperti deja vu

Yang lebih tua meraih tangan Yuki untuk menghentikannya "tunggu!" Yuki berbalik

"Hmm?" Tatapan Yuki dingin namun tidak terlalu mengintimidasi

Sesaat kemudian pria itu sadar dengan apa yang dia lakukan dan segera melepaskan tangan yuki "ma-maaf aku tidak sopan. Bolehkah aku tahu siapa nama tuan muda ini?"

Yuki mengerutkan keningnya bingung dia tidak menyangka akan ada banyak orang yang menyebalkan seperti Takashi, Nagisa dan yusaki

"Mayor..."

Pria tadi tertegun "apa?"

Yuki menegakkan tubuhnya dan menatap tegas lawannya "mayor Nasimiya Yuki. Dewi perang milik Republik"

"A-ah.... Sa-saya Tatsuki Aki"

"Oh, tuan Tatsuki senang bertemu dengan anda" Yuki membungkuk hormat "saya sedang terburu-buru jadi saya pergi dulu" Ia segera pergi tanpa memperdulikan panggilan Aki

"Paman?" Pemuda yang dari tadi melihat pemandangan itu memanggil

"O-oh izawa. maaf, aku hanya merasa dia mirip dengan anak yang menyerahkan mu kepada ku"

Izawa memandang punggung yuki yang semakin menjauh "dia omega" ujarnya

Aki mengeluarkan ekspresi tak percaya "Hah?!"

"Baunya..... Kurasa dominan"

"Omega..... dominan?"

"Ya"

"Wow.... Pantas aja dia menjadi mayor"

"..... Paman sudah waktunya"

"Hm" Mereka kembali berjalan ke arah berlawanan dengan Yuki

Hari sudah hampir gelap dan Yuki sudah menghabiskan sedikit uang gajinya dalam sehari. Membeli permen, daging, Camilan dan hal-hal yang..... Sebenarnya tidak berguna

"Aku membeli dasi namun..... Seragam ku tidak menggunakan dasi" bayangan Takashi muncul tiba-tiba di pikiran Yuki

"mungkin jika dia yang pakai akan co-" seketika Yuki langsung sadar dengan apa yang ia katakan

'astaga apa yang barusaja aku pikirkan.... Memberi hadiah padanya? Menjijikan"

Yah dia memang berkata seperti itu namun dua hari kemudian dia membungkuk dasi dengan kertas kado dan mengirimnya dengan perantara Fumi

Maka dari itu saat ini Yuki berada di rumah Zoan bersantai sembari meminum kopi dengan nyaman menghindari anjing ganas yang ingin menerjang tuannya setelah di beri mainan baru

'Memang seharusnya aku tidak memberikan dasi itu' batin Yuki

"Aku Pulang" suara cempreng Yobi membuat Yuki menjadi bersemangat

"Selamat datang Yobi~!" Ia langsung menggendong dan mencium pipi Yobi yang lumayan gembul

"Apa yang kau lakukan di sekolah hari ini?" Yuki duduk kembali di tempatnya sebelumnya dengan Yobi di pangkuannya

"Menggambar..... Berhitung...."

"Heeee memangnya tidak ada yang lain apa selain menghitung.... Menggambar.... Dan mengejaaaaa, bagaimana anak-anak tidak bosan jika setiap hari hanya melakukan aktivitas seperti itu" Yuki mengeluarkan ekspresi jelek di wajahnya

"Ada olahraga" ujar Yobi

"Ugh, ternyata sekolah membosankan!"

"Tapi di sekolah aku bisa bertemu dengan teman-teman aku juga tidak perlu takut ada bom yang jatuh ketika sedang belajar karena ada sihir pelindung" Yobi menjadi semangat dia mulai berceloteh tentang teman dan berbagai kegiatan yang menarik untuk nya

Meski bagi Yuki semua yang Yobi katakan adalah hal yang sama setiap harinya namun ia selalu setia mendengarkan semua cerita dan memberikan tanggapan membuat Yobi semakin bersemangat bercerita

goddess of war (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang