Setelah bicara dengan Dabin, Sohyun pun kemudian keluar dari toilet dan bergegas untuk kembali masuk ke dalam kedai menyusul Dabin yang sudah lebih dulu pergi. Saat Sohyun melangkah keluar dari toilet, ia menghentikan langkahnya saat mendengar percakapan antara Jungkook dan Dongpil. Sohyun pun bersembunyi dibalik dinding dan mendengarkan percakapan keduanya.
“Bukankah Sohyun itu sangat naif? Sepertinya dia sengaja karena sadar bahwa memiliki wajah yang sangat cantik. Entah kenapa dia selalu memancing, namun ketika sudah terjerat dia bertindak seolah tak pernah melakukan apa-apa.” cibir Dongpil meremehkan.
Jungkook mendesah pelan, “Kau berkata begitu karena kau bahkan tak bisa mendapatkannya bukan? Berhentilah bicara buruk tentang orang lain, Sunbae. Kau bahkan tak mengenal dekat Sohyun, bagaimana bisa kau menilainya seburuk itu?”
“Kau lucu. Kau bilang tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya, lalu kenapa kau bertindak seolah kau adalah kekasihnya?” sindir Dongpil seraya tertawa remeh, sedangkan Jungkook terdiam sembari memainkan korek apinya, tak ingin menanggapi lebih. “Lagipula Sohyun sama dengan wanita lainnya. Lihat saja, jika sudah menjajakan tubuhnya pasti----”
“Jaga bicaramu sebelum aku menghajarmu disini, Sunbae.” sela Jungkook dengan tegas seraya menatap tajam kearah Dongpil yang langsung terdiam. Jungkook saat marah, itu adalah hal yang paling mengerikan. Jungkook pun berdecak kesal, “Buang pikiran kotormu itu dan fokuslah terhadap kuliahmu, Sunbae. Apa kau tidak malu? Bergabung kesana kemari sementara kau melalaikan tugas akhirmu?”
Dongpil pun tak bisa membalasnya, ia segera pergi meninggalkan Jungkook sendiri, bahkan pria itu tak kembali masuk dan bergabung dengan yang lainnya.
Sohyun terdiam, lalu segera bergegas pergi namun langkahnya terhenti saat berpapasan dengan Jungkook.
“Kau pasti mendengarnya bukan?” tanya Jungkook seraya menatap kearah Sohyun yang menundukan kepalanya. Jungkook pun menghela napas, “Jangan terlalu kau dengarkan. Dia juga sering membicarakanku tentang----”
“Kau yang enggan berpacaran?” sela Sohyun seraya mendongak menatap kearah Jungkook yang sedikit terkejut mendengar ucapan Sohyun. Sohyun pun tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya dari Jungkook.
Jungkook pun melangkah mendekat kearah Sohyun, “Kenapa? Apakah orang harus berpacaran?”
Sohyun menggeleng pelan, “Ani.”
“Aku juga memiliki teman yang enggan berkencan. Tapi dia berbeda denganmu. Dia sangat dingin dan acuh, terutama terhadap wanita.” sambung Sohyun lalu menatap kearah Jungkook sekilas lalu kembali mengalihkan pandangannya.
Jungkook terdiam sejenak, lalu berjalan mendekat kearah Sohyun, “Kenapa dua orang tak bisa hanya dekat? Saling bertatapan dan....” Jungkook menghentikan ucapannya, pun bersamaan dengan langkahnya yang berhenti, lalu sedikit menunduk menyamakan tingginya dengan Sohyun, “Perlukah berpura-pura tidak melihat jika ada sesuatu yang menempel dirambut?” ujarnya seraya mengusap rambut Sohyun.
Sohyun berdeham pelan, “Bukan begitu maksudku,” lirihnya pelan. Sohyun pun beranjak pergi, masuk ke dalam dan bergabung dengan yang lainnya. Begitupun Jungkook yang mengikutinya dibelakang dan mengambil tempat duduk tepat disamping Sohyun.
Hanya itukah perasaannya?
Aku bahkan tak bisa bertanya mengenai perasaannya.“Ah, hari ini senang sekali. Apakah kalian mau ikut kami? Kami akan bersenang-senang ditempat karaoke.” ujar Jaehyun seraya menoleh kearah semua orang, beberapa dari mereka pun ikut serta menyetujui usulan Jaehyun.
“Kau juga ikut kan, Jungkook?” tanya Hyerin seraya menatap kearah Jungkook.
“Sepertinya tidak. Aku ada janji lain.” jawab Jungkook lalu menundukan kepalanya membuat Sohyn mengerutkan keningnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless [M] ✔
Fanfiction[COMPLETED] "Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti dua orang berhenti untuk saling mencintai. Mereka hanya berhenti untuk saling menyakiti." ©jeonseraaa, 2021