Seneng banget deh bacain komentar kalian, maaf ya sudah membuat kalian emosi di chapter sebelumnya, hehehe.
Santai aja gais, kalem wkwk.
Masih harus ngumpulin tenaga buat marah-marah di chapter ini, oke?
Hehe ✌🏻Sohyun masih duduk terdiam memikirkan semua perkataan Jungkook yang didengar jelas olehnya. Jika saja Sohyun cukup pandai untuk tak mudah terjerat oleh kata-kata manis dan perlakuan hangat yang Jungkook berikan padanya, namun apa daya, Sohyun tahu dirinya memang sangat bodoh dalam hal cinta, apalagi yang dihadapinya adalah pria seperti Jeon Jungkook.
Ingin menolak tapi sayang, Jungkook merupakan tipe pria idaman semua wanita, selain memiliki wajah tampan yang hampir sempurna, Jungkook pun sangat handal dalam memikat hati wanita dengan sikapnya yang teramat baik dan hangat. Selain itu, Jungkook itu sangat cerdas, berjiwa bebas, dan memiliki bakat yang luar biasa.
Siapa yang bisa menolak pria sekelas Jeon Jungkook?
Sohyun mendesah pelan, kedua tangannya mengacak rambutnya frustasi. Terlebih, Sohyun mendengarnya tak sendirian, melainkan bersama Jimin. Sungguh, rasa sakit hati dan rasa malu bercampur menjadi satu. Apalagi Sohyun bisa melihat, bahwa Jimin tahu Sohyun begitu menyukai Jungkook.
“Sohyun-ah,”
Ah, bahkan Sohyun lupa bahwa dirinya juga membawa Jimin untuk pergi kerumahnya karena sibuk menangis.
“Minumlah dulu supaya kau lebih tenang,” Jimin datang sembari memberikan segelas cokelat hangat pada Sohyun lalu duduk disebelah Sohyun. Jimin menatap Sohyun yang masih terdiam sembari memegangi gelas yang diberikan olehnya. Rasanya Jimin tak enak hati, karena dirinya tanpa sengaja menjadi saksi kebusukan sikap Jungkook dihadapan Sohyun. Jimin mengusap pelan bahu Sohyun, “Maafkan aku, Sohyun. Aku tidak bermaksud---”
“Tidak apa-apa, Jimin-ah. Itu bukan salahmu. Aku justru berterimakasih karena kau membantuku menemukan Jungkook.” sela Sohyun cepat seraya menoleh kearah Jimin dengan senyum tipis. Sohyun pun menyeruput cokelat panas yang Jimin buatkan untuknya.
Jimin menghela napas panjang, “Sohyun, aku tahu kau begitu menyukai Jungkook. Tapi, entah apa tujuan Jungkook mendekatimu, aku tidak tahu. Yang aku tahu, kau sedikit mirip dengan Han Jiya. Gadis yang kuceritakan padamu.”
“Bisakah aku pergi ke makam Han Jiya?” tanya Sohyun seraya menoleh kembali kearah Jimin yang sedikit terkejut mendengar ucapannya.
“Makam Jiya ada di Busan. Kau ingin pergi ke Busan bersamaku saat liburan nanti? Aku akan mengantarmu kesana.”
“Ya, aku ingin pergi kesana. Tolong antar aku saat liburan nanti yah, Jimin.” ucap Sohyun seraya tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya dari Jimin dan kembali meminum cokelatnya.
cklek!
Sohyun dan Jimin menoleh kearah pintu begitu mendengar suara pintu terbuka, munculah Jungkook yang berdiri diambang pintu dengan tatapan kaget melihat Jimin yang duduk bersama Sohyun.
Jungkook pun langsung menghampiri Jimin dan menarik kerah pria itu dengan kasar hingga membuat Sohyun tersentak. Jungkook menatap tajam kearah Jimin, “Kenapa kau ada disini?!”
“Jungkook!”
“Pergi dari sini!” Jungkook membentak dengan kencang sembari menghempas Jimin dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless [M] ✔
Fanfiction[COMPLETED] "Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti dua orang berhenti untuk saling mencintai. Mereka hanya berhenti untuk saling menyakiti." ©jeonseraaa, 2021